"Otoritas kesehatan Libya, bersama-sama dengan PBB dan mitra kemanusiaan kami, telah berpacu dengan waktu untuk menahan penyebaran virus.
"Jika Libya ingin memiliki kesempatan melawan Covid-19, konflik yang sedang berlangsung harus segera dihentikan," ujar PBB.
Baca Juga: Menjelang Ramadhan, Arab Saudi Benarkan Prediksi Lonjakan Covid-19 Bisa Capai 200.000 Jiwa
Lebih lanjut, misi dukungan PBB di Libya (UNSMIL) telah mendokumentasikan setidaknya 356 kematian warga sipil dan 329 cedera sejak pecahnya konflik antara tentara yang berbasis di timur dan pemerintah yang didukung PBB pada April 2019 lalu.
Sementara itu, sejak awal konflik, hampir 150.000 orang di dalam dan sekitar Tripoli terpaksa mengungsi dari rumah mereka, dengan 345.000 warga sipil yang tersisa di daerah garis depan dan sekitar 749.000 tinggal di daerah yang terkena dampak konflik.***