Dewan tersebut bahkan telah mengunggah foto-foto yang memperlihatkan sejumlah mobil terparkir di halaman rumah sakit hangus terbakar akibat roket atau bom itu.
Perlu diketahui, Rumah Sakit Al-Khadra merupakan rumah sakit terbesar di Tripoli. Rumah sakit tersebut menjadi rujukan bagi pasien yang terinfeksi virus baru tersebut.
Di tengah pandemi corona, infrastruktur kesehatan Lybia telah rusak akibat kekacauan dan konflik yang berlansgung sejak pemberontakan pada 2011.
Baca Juga: Hindari Penyebaran Informasi Hoaks, WhatsApp Batasi Pesan 'Forward' Berkali-kali
Bahkan sejumlah lembaga kemanusiaan telah memperingkatkan bahwa Rumah Sakit Lybia tidak siap untuk menghadapi pandemi virus corona.
Sejauh ini, Lybia telah mengkonfirmasi 18 kasus infeksi corona. PBB telah meminta agar pihak-pihak bertikai di Lybia dapat melakukan gencatan senjata. Namun, konflik justru meningkat selama dua minggu terakhir.
Sebelumnya, pada Maret 2020 lalu, 27 fasilitas kesehatan telah rusak hingga tingkat yang berbeda-beda disebabkan oleh bentrokan yang sama, termasuk 14 fasilitas yang telah ditutup dan 23 lainnya berisiko mengalami penutupan karena bergesernya garis konflik.
Baca Juga: Simak 5 Alasan Wanita Kuat Lebih Pilih Melajang daripada Jalani Hubungan yang Toxic
Pejabat PBB menyerukan, diakhirinya eskalasi militer ini, agar otoritas kesehatan dan lembaga bantuan dapat berkonsentrasi penuh menangani Covid-19.
Sehingga bantuan kemanusiaan yang mendesak dapat diberikan secepatnya kepada mereka yang membutuhkan.