"Secara geopolitik, siapa yang akan lebih kuat dari krisis Global ini?" tulis Weintrub dalam unggahannya yang dikutip dari situs The Guardian.
Dalam unggahan tersebut juga Weintrub disebut telah rasis dengan menyinggung Tiongkok dengan aksen yang mereka miliki.
Dalam Bahasa Portugis asli, dalam twitternya ia mengganti huruf "r" dengan huruf kapital "L", jadi yang tadinya seharusnya Brasil malah menjadi 'Blazil'. Tulisan itu dibuat untuk mengejek aksen yang biasa Tiongkok gunakan.
Dalam sebuah wawancara, Weintrub mengatakan bahwa dirinya tidaklah rasis dan malah menggandakan serangannya dengan menuduh Tiongkok yang dengan mudah menangani pandemi serta mengambil untung dari adanya wabah tersebut.
Baca Juga: Simak 5 Alasan Wanita Kuat Lebih Pilih Melajang daripada Jalani Hubungan yang Toxic
Weintrub mengatakan, ia hanya akan meminta maaf jika ada tawaran peralatan medis dari Tiongkok yang dikirim untuk rumah sakit di Brasil.
"Suruh mereka mengirim 1.000 ventilator ke rumah sakit Saya. Dan Saya akan pergi ke Kedutaan (Tiongkok, red) untuk berlutut di depan kedutaanm, meminta maaf dan berkata 'saya bodoh'", ujar Weintrub.
Dalam hal ini, Tiongkok marah dan geram atas pernyataan dari Weintrub.
Kedutaan Tiongkok di Brasil mengutuk tweet yang ditulis oleh Weintrub yang disebut 'absurd dan tercela', ia pun menyebut bahwa Weintrub sangat rasis.
Baca Juga: Simak 5 Alasan Wanita Kuat Lebih Pilih Melajang daripada Jalani Hubungan yang Toxic