Bahkan, di Provinsi Bergamo, menurut sebuah studi baru-baru ini tentang catatan kematian, jumlah kematian dari wabah sebenarnya bisa lebih dari dua kali lipat jumlah resmi 2.060 orang, dari kematian rumah sakit.
Baca Juga: Unggul 32 Suara, Syarifuddin Terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung
Perjuangan menyelamatkan keluarga yang terkena virus corona harus dialami oleh sejumlah warga di daerah pinggiran Italia, dimana para dokter pusat selalu enggan melakukan kunjungan rumah dan menyarankan untuk pengiriman jarak jauh saja.
Riccardo Munda yang merupakan seorang dokter di Selvino dam Nembo, dua kota dekat Bergamo, mengatakan bahwa sebagian dokter tidak mengiginkan melakukan kunjungan rumah guna menyelamatkan dirinya sendiri agar tidak terinfeksi.
"Dan aku tidak bisa menyalahkan mereka, karena itulah cara mereka menyelamatkan diri mereka sendiri," ujar Munda.
Baca Juga: Dengar Ada Jenazah Covid-19 Ditolak, 2 Pengusaha Tasikmalaya Sumbang 1 Hektare untuk Makam
Ia mengatakan, banyak kematian dapat dihindari jika orang-orang di rumah menerima bantuan medis segera. Perlu diketahui, dokter tidak memiliki cukup masker dan pakaian untuk melindungi diri mereka dari infeksi, sehingga tidak dianjurkan melakukan kunjungan kecuali benar-benar diperlukan.
“Dokter memberikan perawatan di rumah. Tetapi jika perawatan ini tidak berhasil, jika tidak ada dokter yang memeriksa dan mengubah atau menyesuaikan obat-obatan, maka pasien meninggal, " ujar Mando.
Sementara pekerja rumah sakit diberi akses prioritas masker, beberapa dokter kunjungan mengatakan mereka pergi tanpa masker dan merasa tidak dapat mengunjungi pasien dengan aman.
Baca Juga: Stok Darah PMI Menipis karena Physical Distancing Virus Corona, TNI Dikerahkan Jadi Donor