Diduga Alami Kesepian Selama Lockdown, Pria Periang asal Inggris Putuskan Bunuh Diri

- 3 April 2020, 20:57 WIB
DANIEL Pria Inggris
DANIEL Pria Inggris /The Sun

Daniel pernah mengeluhkan kebijakan ini karena tidak bisa keluar rumah, terlebih ketika ia mengetahui bahwa penyakit diabetesnya dapat menyebabkan kematian berlangsung cepat apabila dirinya terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Bantu Tanggulangi Covid-19, Pemkab Tasikmalaya Terima Bantuan 20 APD dari OJK

"Dia hidup sendiri tetapi akan keluar setiap hari. Dan menderita diabetes dan digolongkan sebagai orang yang berisiko tinggi sehingga setelah lockdown, kami pikir kesehatan mentalnya pasti akan memburuk," ujar Chelsea.

Tak hanya itu, Chelsea juga mengungkap bahwa seharusnya kebijakan ini dibuat pemerintah dengan pertimbangan khusus bagi penderita penyakit mental, bipolar, seperti Daniel.

"Tidak ada panduan yang cukup untuk orang dengan masalah kesehatan mental. Banyak yang bisa dilakukan untuk membantu orang-orang yang berjuang sambil mengasingkan diri. Mudah-mudahan apa yang terjadi dengan Daniel dapat meningkatkan kesadaran akan masalah ini," tambah Chelsea.

Baca Juga: Dibantu Anggota Polsek Ciawi, Bayi yang Lahir di Mobil Polisi akan Diberi Nama 'Patroli'

Terkait dampak lockdwon lain yang dirasakan Chelsea dan keluarga di Inggris, proses pemakaman Daniel pun hanya dihadiri enam orang keluarganya.

Padahal menurutnya semasa hidup, Daniel banyak disayangi orang, karena sifat baik dan periangnya. Namun, akibat terdampak lockdwon orang-orang tersebut terpaksa tidak datang untuk mengantarkan Daniel terakhir kalinnya.

Dilansir dari laman penggalangan dana, GoFundMe, keluarga Daniel akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 40,84 Miliar guna penggantian biaya pemakaman, sebagai bentuk cinta kasih pada warga Inggris terhadap Daniel.

Baca Juga: Warga Perum Sukarindik Terapkan Healing Bagi Warga yang Tengah Jalani Isolasi Mandiri'

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x