Taliban telah mengatur sistem pemindahan tawanan untuk menjamin petempur yang tua dan kombatan yang sakit langsung kembali kepada keluarga mereka setelah bebas. Namun, tidak ada rencana memberikan bantuan keuangan bagi mereka.
Baca Juga: ODP Membludak, 39 RT di Desa Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Lakukan Karantina Kampung
Taliban Mujahid menambahkan bahwa mereka telah berdiskusi mengenai teknis pembebasan tahanan serta ketentuan pemeriksaan medis bagi tawanan yang bebas.
Di samping itu, dia menyebut karantina wilayah menjadi tantangan tersendiri. Bagaimanapun, karantina wilayah tidak serta merta menghentikan kekerasan yang terus berlangsung.
Baca Juga: Saat Pandemi Corona Melanda Israel, Polisi Tangkap 6 Sukarelawan Covid-19 dari Palestina
Delapan nyawa warga sipil, termasuk anak-anak, melayang akibat sebuah ledakan ketika kendaraan yang mereka tumpangi melindas ranjau darat yang ditanam oleh Taliban di Provinsi Helmand, pada Rabu 1 April 2020. Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Baca Juga: Bupati Tasikmalaya: Jangan Ada PHK Gara-gara Wabah Virus Corona
Taliban sendiri menyebut bahwa pasukan keamanan adalah target sebenarnya dari bom dan ranjau darat yang mereka tempatkan, namun warga sipil sering kali terluka atau terbunuh.***