PIKIRAN RAKYAT - Jumlah kasus virus corona di Italia semakin mengalami peningkatan. Hingga Selasa 24 Maret 2020 malam, jumlahnya kini mencapai hampir 64.000 kasus.
Angka terbaru menunjukkan 6.077 orang telah meninggal dunia dalam waktu sebulan.
Angka ini menjadikan Italia negara yang paling parah terkena dampaknya di dunia, dengan hampir dua kali lipat jumlah kematian di Tiongkok, tempat virus itu muncul pada Desember tahun lalu.
Baca Juga: Ketahuilah Tiga Pemain Sepak Bola dengan Bayaran Termahal Sedunia
Kepala Badan Perlindungan Sipil, Angelo Borrelli mengatakan pengujian untuk penyakit ini di Italia sangat terbatas, sehingga ribuan kasus pun tidak terdeteksi.
Angelo Borreli mengatakan kepada surat kabar La Repubblica, yang mengindikasikan bahwa dia yakin kasus virus corona di Italia kemungkinan 10 kali lebih tinggi dari yang dilaporkan, yakni total warganya yang terinfeksi bisa saja mencapai 640.000 orang.
Tak hanya alat tes yang terbatas, dia mengatakan kesulitan terbesar yang dihadapi Italia saat ini didukung pula kurangnya masker dan ventilator, masalah yang telah memengaruhi sistem kesehatan sejak penularan pertama kali muncul di wilayah utara Lombardy yang kaya pada 21 Februari.
Baca Juga: Pusat Pertokoan Kota Tasikmalaya Disemprot 6000 Liter Cairan Disinfektan
Italia berusaha mengimpor saham dari luar negeri, tetapi Borrelli mengatakan negara-negara seperti India, Rumania, Rusia dan Turki telah menghentikan penjualan semacam itu.