PIKIRAN RAKYAT - Demi mencegah penyebaran virus corona, Pemerintah Ukraina dan Polandia berencana menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sekolah dan universitas di Ibu Kota Kiev Ukraina akan ditutup mulai Kamis, 12 Maret 2020 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.
Penutupan ini akan berlangsung hingga akhir Maret, demikian disampaikan oleh wali kota Vitali Klitschko pada Rabu, 11 Maret 2020.
Baca Juga: Lakukan Prostitusi Online Dekat Mesjid Pemkab Tasikmalaya, Lima Orang Remaja Diamankan
Dia juga menyatakan bahwa pemerintah akan membatasi kegiatan massa di wilayah Kiev, termasuk konser musik dan konferensi. Bioskop dan area hiburan di pusat perbelanjaan juga akan ditutup sementara.
Sejauh ini, Ukraina telah melaporkan satu kasus infeksi virus corona.
Sementara itu, semua sekolah di Polandia akan tutup mulai Senin 16 Maret 2020. Hal ini dinyatakan langsung oleh Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki.
Baca Juga: Khawatir Virus Corona, Peringatan Sembilan Tahun Bencana Fukushima Jepang Dirayakan dengan Sederhana
Tak berbeda dengan Ukraina, universitas, bioskop, dan museum di Polandia juga akan ditutup.
Melalui akun Twitter-nya, Mateusz Morawiecki mengumumkan keputusan tersebut untuk diketahui seluruh warganya.
Chcemy dmuchać na zimne, a nie płakać po szkodzie. Dlatego już teraz, mając na względzie zalecenia @WHO podejmujemy decyzje, które zapobiegają rozprzestrzenianiu się #koronawirus. Zdecydowaliśmy się na krok, który wprowadzają też Francja i Niemcy - o odwołaniu imprez masowych.— Mateusz Morawiecki (@MorawieckiM) March 10, 2020
"Sekarang, perhatikan rekomendasi @WHO. Kami membuat keputusan untuk mencegah penyebaran corona virus. Kami memutuskan untuk mengambil langkah, yang juga diperkenalkan oleh Prancis dan Jerman untuk membatalkan acara-acara yang bersifat publik," tulisnya yang menuai 369 retweet dan 2,7 ribu likes.
Baca Juga: Gencar Sosialisasikan QRIS ke DMI dan DKM Sepriangan Timur, Kini Sedekah dan Infaq Lebih Mudah
Dalam postingan tersebut, salah satu warganya mempertanyakan tidak ditutupnya tempat ibadah seperti gereja.
Balasan tersebut dilontarkan oleh akun bernama @icantbeworried yang menjadi komentar kedua teratas.
Dlaczego nie zamykacie kościołów, w których spotykają się najbardziej narażeni na wirusa - osoby starsze i chore? Kościoły nie zachowują minimum higieny, w zamkniętych pomieszczeniach gromadzą się setki ludzi, księża rozdają ręką komunię, a woda "święcona" to kumulacja zarazy.— ✌️ (@icantbeworried) March 10, 2020
"Mengapa Anda tidak menutup gereja di mana orang paling rentan bertemu antara orang tua dan orang sakit? Gereja tidak memelihara kebersihan-kebersihan kecil, ratusan orang berkumpul di ruangan tertutup, para imam membagikan komuni dan air 'suci' adalah bagian dari wabah virus ini," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Terbentur Persoalan Minimnya Anggaran, Banyak Taman di Tasikmalaya Terlantar dan Tak Terawat
Hingga saat ini, Polandia mencatat 26 kasus infeksi virus corona.
Tak hanya negara-negara di atas yang memerintahkan penutupan serupa. Pemerintah Italia turut mengambil kebijakan ini sejak 5 Maret 2020.
Sejumlah pertandingan olahraga di Italia seperti laga sepak bola Seri A juga ditangguhkan, bahkan terancam tak berakhir dengan penentuan juara sebagaimana yang dijadwalkan.***