Penemuan yang terjadi pada wanita itu menjadi kasus pertama di Jepang. Selain di Jepang, kasus tes positif kedua juga dilaporkan di Tiongkok yang menjadi tempat penyakit ini berasal akhir tahun lalu.
Wabah telah menyebar dengan cepat dan luas, menginfeksi sekitar 80.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan hampir 2.800 dengan sebagian besar di daratan Tiongkok.
"Setelah Anda terinfeksi, infeksi ini dapat tetap tidak aktif dengan gejala minimal. Namun saat Anda dapat mengalami kambuh berarti virus kembali ditemukan dalam paru-paru,"tutur Philip Tierno Jr yang menjabat sebagai Profesor Mikrobiologi dan Patologi di NYU School of Medicine.
Prof. Tierno pun berpendapat bahwa peluang Tokyo melanjutkan Olimpiade di Juli nanti bisa mengecil seiring dengan tingkat penyebaran infeksi yang begitu mudah.
“Olimpiade harus ditunda jika ini terus berlanjut. Ada banyak orang yang tidak mengerti betapa mudahnya menyebarkan infeksi ini, dari satu orang ke orang lain,"tutur Tierno.
Sebagai bagian dari upaya untuk menahan wabah itu, para pejabat Olimpiade Tokyo mempertimbangkan untuk mengurangi estafet obor, CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto mengatakan pada hari Rabu.
Namun demikian, Jepang telah berupaya mengubah strateginya dalam memerangi penularan. Jepang pun berusaha memperlambat penyebarannya dan meminimalkan jumlah kematian.
Sementara itu, Jepang melaporkan 172 kasus yang terpisah dari 705 kasus dalam kapal pesiar Diamond Princess dengan total tujuh kematian dari keduanya.***