Korban meninggal dalam Kapal Diamond Princess Bertambah, Warga Pertanyakan Upaya Pemerintah Jepang dalam Mengatasi Virus Corona

- 25 Februari 2020, 07:05 WIB
Kapal Pesiar Diamond Princess NYPost
Kapal Pesiar Diamond Princess NYPost /NYPost

Baca Juga: Diminta Ikut Sukseskan Sensus Penduduk 2020 Online, Anggota Kodim 0612/Tasikmalaya Dapat Sosialisasi dari BPS

Sebagai tanggapan atas pertanyaan publik, Menteri Kesehatan Katsunobu Kato memastikan akan mengadakan pertemuan para ahli pada Selasa, 25 Februari 2020.

Pertemuan itu diharapkan akan merumuskan beberapa kebijakan dasar yang dapat mengatasi wabah virus corona.

Selain itu, Kato juga meminta maaf karena mengizinkan seorang wanita yang terinfeksi meninggalkan Diamond Princess yang telah dikarantina di Yokohama sejak 3 Februari.

Wanita itu tiba di pantai pada Rabu lalu tetapi dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut pada Sabtu lalu di Prefektur Tochigi, Tokyo utara.

Kato mengatakan pada Sabtu lalu bahwa para pejabat kesehatan gagal menguji 23 orang yang turun dari kapal dan kementeriannya berusaha menghubungi mereka untuk diuji ulang.

Baca Juga: Pemilih Pemilu Parlemen Turun, Iran Tuduh Wabah Virus Corona sebagai Propaganda yang Dimainkan Kubu Oposisi

Kapal Pesiar Diamond Princess ini dimiliki oleh Carnival Corp dan pada awalnya membawa sekitar 3.700 penumpang dengan awak kapal yang hampir setengahnya.

Beberapa negara pun telah memulangkan warganya untuk menjalani karantina tambahan. Pihak berwenang Jepang telah mengizinkan beberapa penumpang lain untuk pergi yang memicu kekhawatiran bahwa mereka mungkin menyebarkan virus di Jepang.

Sejauh ini telah muncul 691 kasus di kapal pesiar Diamond Princess. Kasus-kasus tersebut kini tidak lagi menjadi kasus terbesar di luar Tiongkok karena Korea Selatan telah mengonfirmasi total kasus hingga 833 dengan delapan kematian.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x