Pemilih Pemilu Parlemen Turun, Iran Tuduh Wabah Virus Corona sebagai Propaganda yang Dimainkan Kubu Oposisi

- 24 Februari 2020, 21:23 WIB
IRAN mulai kewalahan dengan virus corona COVID-19 lantaran banyaknya korban tewas secara mendadak sehingga kota-kota sakral ditutup, bahkan Turki menutup perbatasannya dengan Iran.*
IRAN mulai kewalahan dengan virus corona COVID-19 lantaran banyaknya korban tewas secara mendadak sehingga kota-kota sakral ditutup, bahkan Turki menutup perbatasannya dengan Iran.* /AFP/Atta KENARE

Riwayat karir Qalibaf sebagai komandan angkatan udara Iran, seorang veteran perang dan seorang kepala polisi nasional telah membuatnya disayangi pemimpin tertinggi Iran. Ini juga memperkuat peluangnya untuk menjadi juru bicara parlemen berikutnya.

Baca Juga: Tak Ingin Kecolongan Wabah Virus Corona, Pemerintah Indonesia Siap Jemput 188 WNI Kru Kapal Pesiar World Dream

Pada Jumat lalu, Khamenei mengatakan bahwa pemungutan suara adalah tugas agama, sehingga menyalahkan rendahnya jumlah pemilih pada propaganda negatif tentang virus corona baru oleh musuh-musuh Iran.

"Propaganda negatif tentang virus ini dimulai beberapa bulan yang lalu dan tumbuh lebih besar menjelang pemilihan," tulis Khamenei dalam situs resminya.

Media mereka tidak melewatkan kesempatan terkecil untuk mencegah pemilih Iran dan menggunakan alasan penyakit dan virus.

Baca Juga: Wabah DBD di Kota Tasikmalaya Lampaui 100 Kasus, Tiga Diantaranya Meninggal Dunia

Pemerintah Iran mengonfirmasi kasus pertama virus corona menjelang dua hari sebelum pemilihan. Pengumuman itu memuat data 43 kasus terdapat di empat kota berbeda dengan total delapan kematian. Bahkan berdasarkan data, Iran memiliki angka kematian tertinggi dari wabah virus corona di luar Tiongkok.

Parlemen tidak memiliki pengaruh besar pada urusan luar negeri atau kebijakan nuklir Iran yang ditentukan oleh Khamenei. Namun pemilihan parlemen itu mungkin meningkatkan pendukung Khamenei dalam kontes pemilu Presiden 2021 dan memperkuat kebijakan luar negeri Iran.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x