Pabrik Popok di Tiongkok Beralih Memproduksi Masker demi Penuhi Kebutuhan Negara Perangi Virus Corona

- 14 Februari 2020, 10:56 WIB
WARGA menggunakan masker di tengah merebaknya virus corona.*
WARGA menggunakan masker di tengah merebaknya virus corona.* /AFP/DOK. AFP

Perusahaan-perusahaan di seluruh Tiongkok mulai dari pembuat iPhone Foxconn hingga produsen mobil BYD dan pabrik garmen telah membuat langkah serupa. Mereka membuat masker untuk membantu negara berjuang dengan kekurangan peralatan medis.

Raksasa teknologi Taiwan Foxconn yang merakit produk-produk Apple, juga mengatakan dalam sebuah posting media sosial pekan lalu bahwa mereka mulai memproduksi masker di sebuah pabrik di Shenzhen.

Baca Juga: Diduga Sengaja Bunuh Diri, Seorang Wanita Tewas Tertabrak Kereta Api Kahuripan dengan Kondisi Mengenaskan

Mereka mengharapkan bisa membuat hingga dua juta masker sehari pada akhir Februari. Kemudian masker-masker itu akan dipasok ke pekerjanya sendiri hingga dapat didistribusikan secara eksternal.

Pembuat mobil Cina bernama BYD pun mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan desain dan pembuatan alat pelindung untuk memproduksi masker dan desinfektan. BYD mengharapkan bisa membuat hingga lima juta masker dan 50.000 botol desinfektan sehari pada akhir bulan.

Mereka berencana untuk memulai produksi massal pada hari Senin dan mengatakan kepada AFP masker-masker itu akan dikirim ke rumah sakit dan daerah-daerah yang terkena dampak serius akibat penyebaran virus corona.

Baca Juga: Masuk Daftar 'Travel Ban' Pemerintah Filipina karena Virus Corona, Taiwan Tak Terima: Kami Bukan Daerah Virus

Bahkan hingga saat ini, penyebaran virus corona  telah menewaskan lebih dari 1.350 orang dan menginfeksi sekitar 60.000 orang, memicu ketakutan di seluruh dunia dan menyebabkan orang menyimpan banyak persediaan masker .

Pemerintah Tiongkok pun mengatakan bulan ini bahwa masker memang amat dibutuhkan sekarang ini, terutama di Provinsi Hubei sebagai pusat wabah, sehingga dokter-dokter disana menghadapi kekurangan pasokan masker.

Dengan kapasitas penuh, pabrik-pabrik Cina hanya dapat memproduksi sekitar 20 juta masker sehari. Selain itu, lebih dari 76 persen produsen masker dan 77 persen pembuat pakaian pelindung telah kembali bekerja pada 10 Februari di 22 daerah di Tiongkok.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: The Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x