Putri Diana Sakit Hati Saat Hari-hari Terakhirnya Malah Direcoki Parlemen, Mendorongnya ke Kematiannya

- 5 November 2021, 06:30 WIB
Sakit hatinya Putri Diana setelah keluar dari Kerajaan Inggris dan malah direcoki parlemen hingga akhirnya terdorong ke kematiannya sendiri.
Sakit hatinya Putri Diana setelah keluar dari Kerajaan Inggris dan malah direcoki parlemen hingga akhirnya terdorong ke kematiannya sendiri. //Reuters

PR TASIKMALAYA – Putri Diana resmi meninggalkan seluruh tugasnya sebagai anggota Kerajaan Inggris di musim panas tahun 1996 atau tepat setelah dirinya resmi bercerai dari Pangeran Charles.

Putri Diana dan Pangeran Charles sebenarnya sudah berpisah sejak tahun 1992.

Akan tetapi selama empat tahun setelah berpisah, Putri Diana masih mantap menjalankan tugas-tugas Kerajaan Inggris dengan pembawaan yang lebih bebas.

Baca Juga: Merasakan Firasat Sebelum Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah Meninggal, Manager: Kata Ibu Saya...

Hal ini sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, justru membuat parlemen merasa tidak puas dan berakhir merecoki Putri Diana.

Keributan parlemen ini menurut produser eksekutif serial dokumenter ‘DIANA’, Emma Cooper, membuat Putri Diana stres bukan main.

Hingga akhirnya mendorong sang Putri Wales ke kematiannya sendiri.

Baca Juga: Bela Mati-matian Teuku Ryan yang Dicap Numpang Hidup, Kakak Ria Ricis Ternyata Lihat Hal Ini

Apalagi di hari-hari terakhirnya, sang Putri Wales sedang dimabuk cinta dengan seorang produser asal Mesir bernama Dodi Fayed.

Diakui Emma Cooper, parlemen yang tidak puas terhadap ‘ulah’ Putri Diana justru malah membuat kehidupan sang Putri Wales makin dibayang-bayangi oleh kejaran wartawan.

“Semuanya kacau dan di luar kendali. Saya yakin di hari-hari terakhir tersebut, Diana cuma ingin kembali berhubungan tetapi wartawan, kejaran mereka, dan semua perhatian itu benar-benar di luar kendali,” ucap Emma Cooper.

Baca Juga: Lowongan Kerja: PT Jasa Marga (Persero) Tbk Membuka Lowongan Pekerjaan Untuk Beberapa Formasi Lulusan Sarjana

Menurut sang produser eksekutif ‘DIANA’, wartawan dan parlemen Inggris sama kejamnya.

Puncak Parlemen Inggris meradang adalah ketika Putri Diana meminta dunia untuk melarang penanaman ranjau.

Permintaan Putri Diana ini malah ditanggapi dengan dingin oleh Perdana Menteri (PM) John Major.

Baca Juga: Sempat Larang Vanessa Angel dan Bibi Lakukan Perjalanan Lewat Jalur Darat, Manajer: Aku Lihat...

PM John Major mengatakan bahwa Inggris tidak akan bisa berhenti menggunakan ranjau sebelum seluruh dunia sepakat untuk menghentikan penggunaannya.

Bukan karena respon dingin dari sang PM yang membuat Putri Diana kelewat sakit hati.

Melainkan lantaran permintaannya untuk mendamaikan dunia malah dianggap sebagai pengalih perhatian dari ‘kenakalan’ yang dilakukannya selepas bercerai dari Pangeran Charles.

Baca Juga: Kapan Film Venom: Let There Be Carnage Tayang di Bioskop Indonesia? Ini Jawabannya

Lebih jauh, Emma Cooper membeberkan bahwa Putri Diana kehilangan rasa hormat dari sejumlah politikus pria begitu dirinya meninggalkan Kerajaan Inggris.

Ada rekaman yang jelas-jelas memperlihatkan bagaimana sekelompok politikus mengatai Putri Diana sebagai wanita gila, tidak bisa dikontrol, dan aksinya benar-benar di luar nalar.

“Diana hanya ingin menjadi Ratu dari hati kita. Dia ingin menjadi sosok People’s Princess yang sebenarnya. Namun langkahnya selalu dihalangi oleh sosok berpengaruh yang kebanyakan adalah pria,” jelas Emma Cooper.

Emma Cooper menyayangkan nasib Putri Diana yang harus direcoki parlemen Inggris di hari-hari yang seharusnya menjadi awal baru tetapi malah menjadi akhir dari hidupnya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah