Namun, mereka mengatakan bahwa Facebook telah membatasi beberapa konten di Vietnam untuk membantu memastikan layanan mereka tetap tersedia bagi jutaan orang yang mengandalkan mereka setiap hari.
Lebih dari 53 juta orang menggunakan Facebook di Vietnam, terhitung lebih dari setengah populasi negara itu.
Baca Juga: Sindir Nathalie Holscher Saat Beri Petuah pada Ria Ricis dan Teuku Ryan, Sule: Dulu ini ...
Aktivis Chenh mengatakan bahwa akunnya telah diblokir dua kali, selama satu bulan, dengan alasan pelanggaran standar komunitas.
Akan tetapi dia tidak diberi tahu postingan mana yang salah.
Dua unggahan yang mengkritik respons pandemi Covid-19 kepada pemerintah juga dibatasi.
Baca Juga: Diminta Makan Pinang Papua, Ridwan Kamil: Sepet, Seperti Cinta Saya di Masa Lalu
Nguyen Tuan Khanh, seorang musisi dan aktivis terkemuka yang secara teratur mengkritik pemerintah, mengatakan bahwa banyak orang Vietnam kecewa melihat Facebook memilih keuntungan daripada nilai-nilai yang terkait dengan Amerika Serikat yang merupakan sebuah negara yang menganut sistem demokrasi dan kebebasan.
Dia mengatakan bahwa juru kampanye telah menggunakan Facebook untuk mencoba menyebarkan ide-ide demokrasi, dan telah mengorganisir demonstrasi melalui platform.
Komentar para aktivis muncul setelah Amnesty Internasional memperingatkan dalam sebuah laporan akhir tahun lalu bahwa, Facebook bersama dengan Google dengan cepat menjadi zona bebas hak asasi manusia di Vietnam.