Mengacu konflik yang terjadi selama bertahun-tahun yang diperparah pandemi Covid-19, Mardini mengatakan bahwa krisi di Afghanistan semakin memburuk.
“Afghanistan adalah krisis gabungan yang semakin memburuk dari hari ke hari,” ungkapnya.
Ia merinci ada 30 persen dari 39 juta penduduk Afghanistan menghadapi kekurangan gizi parah.
Sementara 18 juta orang lainnya membutuhkan bantuan atau perlindungan kemanusiaan.
Mardini menegaskan bahwa upaya organisasi kemanusia tak akan cukup dalam membantu krisi yang ada di Afghanistan.
“Tidak ada organisasi kemanusiaan yang dapat mengompensasi atau menggantikan perekonomian suatu negara,” kata Mardini.
Diketahui, Taliban kini menyambut baik bantuan asing, tidak seperti pada pemerintahan sebelumnya di tahun 2001.
Namun, Taliban yang kini menghadapi masalah akibat gagal penuhi hak-hak warga Afghanistan, mengatakan pemberian bantuan tidak boleh bersyarat.***