PR TASIKMALAYA - Bonnie Glaser, seorang ahli Taiwan di German Marshall Fund AS sebut menyebut pernyataan Joe Biden keliru.
Ahli Taiwan ini mengatakan bahwa sangat tidak benar Washington, AS memiliki komitmen untuk membela Taiwan.
Tak hanya itu, kebijakan AS soal pembelaan terhadap Taiwan ini juga disebutnya sebagai hal yang tak masuk akal.
"Beberapa menyarankan upaya yang disengaja untuk mengirim sinyal yang tidak jelas, tetapi menurut saya, itu tidak masuk akal," ungkapnya, dikutip dari Reuters.
Bonnie Glaser juga menyebut bahwa kebijakan AS yang membingungkan melemahkan pencegahan.
Dengan mencatat bahwa tsar kebijakan Asia Biden, Kurt Campbell, telah menolak kejelasan strategis atas Taiwan.
Baca Juga: Resmi Menikah, Inilah 8 Fakta tentang Hubungan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag
Sementara itu, Joe Biden menyatakan bahwa pihaknya akan terus membela Taiwan.
Joe Biden menyerukan pada Taiwan agar tak perlu khawatir tentang kekuatan militer Washington.
"Tiongkok, Rusia, dan seluruh dunia tahu bahwa kami adalah militer paling kuat dalam sejarah dunia," ungkap Joe Biden.
Joe Biden mengaku tak ingin berperang dengan Tiongkok, meski ia membelas Taiwansaat ini.
"Saya tidak ingin perang dingin dengan Tiongkok, Saya hanya ingin Tiongkok mengerti bahwa kami tidak akan mundur, bahwa kami tidak akan mengubah pandangan kami (untuk memebela Taiwan),"
Ketegangan militer antara Taiwan dan Tiongkok berada di level terburuk dalam lebih dari 40 tahun.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan bulan ini, bahwa Tiongkok akan mampu pemasangan "skala penuh" invasi pada tahun 2025.
Tiongkok mengatakan Taiwan adalah masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan AS.
Bahkan Tiongkok sudah mengecam AS dengan menyebutnya "kolusi" antara Washington dan Taipei.***