PR TASIKMALAYA – Pangeran Harry dan Meghan Markle bisa dibilang sangat cocok satu sama lain lantaran sama-sama tidak mengenal kata kapok.
Berkali-kali dibilang telah bersikap kurang ajar kepada Ratu Elizabeth II, Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak jera dan malah terus melakukannya.
Terbaru, ada Pangeran Harry dan Meghan Markle yang kembali dicap telah bersikap kurang ajar lantaran terang-terangan merebut tugas Ratu Elizabeth II.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, pasangan bangsawan Sussex tersebut dinilai telah merebut tugas ‘mengomentari’ keadaan Afghanistan dari sang Ratu.
Anggapan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang merebut tugas Ratu Elizabeth II ini pertama kali disampaikan oleh mantan editor The Sun, Charlie Rae.
Menurut Charlie Rae, pasangan bangsawan Sussex seharusnya sama sekali tidak berkomentar soal apa yang terjadi di Afghanistan saat ini.
Baca Juga: Sensen Curhat Ngaku Capek di Instagram, Raffi Ahmad Ajak Ketemu: Nggak Usah Ngeluh di Sosmed Gini
Sebab urusan politik dan kemanusiaan yang berkaitan dengan kondisi negara lain seharusnya langsung dibuatkan pernyataannya oleh Ratu selaku kepala dari Kerajaan Inggris.
Charlie Rae menilai langkah mendahului berkomentar yang dilakukan Pangeran Harry dan Meghan Markle sebagai aktivitas menunjukkan kekuasaan yang benar-benar murahan.
Kalau memang benar Pangeran Harry mau menunjukkan rasa prihatinnya secara pribadi terhadap kondisi Afghanistan saat ini, seharusnya Adipati Sussex mengutip pengalamannya sendiri.
Pengalamannya sewaktu mengabdi sebagai tentara Inggris selama satu dekade dan bertugas di barisan terdepan untuk menggempur kelompok militan Taliban di Afghanistan.
Sebaliknya, yang dilakukan Pangeran Harry bukan menunjukkan rasa prihatin dari pengalaman sendiri tetapi malah mengatakan tidak sanggup berkata apa-apa usai mengetahui Afghanistan kembali dikuasai Taliban.
“Kurasa rakyat Afghanistan maupun masyarakat dunia tidak akan tergerak sedikitpun dengan ucapan Harry yang mengaku prihatin,” ucap Charlie Rae.
Baca Juga: Ramalkan Kapan Haters Ayu Ting Ting Balik ke Indonesia, Ahli Tarot Peringatkan Hati-hati!
Rasa prihatin yang ditunjukkan dalam 200 kata yang intinya hanya sekedar Pangeran Harry tidak sanggup berkata apa-apa melihat kondisi Afghanistan saat ini.
Dan pernyataan ‘murahan’ itu disampaikan Pangeran Harry bersama dengan Meghan Markle.
Di mata Charlie Rae, Meghan Markle sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Afghanistan juga tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk ikutan berkomentar.
Baca Juga: Poppy Amalya Bongkar Kejujuran Zikri Daulay Lewat Ekspresinya Pasca Bercerai dengan Henny Rahman
“Akan lebih berarti kalau cuma Pangeran Harry yang bicara. Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Meghan Markle!” kecam Charlie Rae.
Bukan hanya isi ungkapan keprihatinan serta keikutsertaan Meghan Markle saja yang dipermasalahkan Charlie Rae tetapi juga status bangsawan Sussex sewaktu mengomentari kondisi di Afghanistan pun ikutan dibahas.
“Bangsawan tidak biasa terlibat dalam urusan politik seperti ini. Mereka cenderung memilih diam. Sangat jarang bagi keluarga kerajaan untuk membahas apapun yang mendekati politik,” jelas Charlie Rae.
Apalagi soal pembahasan kondisi di Afghanistan saat ini.
Kalaupun Kerajaan Inggris mau berkomentar, menurut Charlie Rae orang yang yang harus melakukannya adalah Ratu Elizabeth II sendiri dan bukannya malah Pangeran Harry dan Meghan Markle yang melakukannya.***