Charlie Rae menilai langkah mendahului berkomentar yang dilakukan Pangeran Harry dan Meghan Markle sebagai aktivitas menunjukkan kekuasaan yang benar-benar murahan.
Kalau memang benar Pangeran Harry mau menunjukkan rasa prihatinnya secara pribadi terhadap kondisi Afghanistan saat ini, seharusnya Adipati Sussex mengutip pengalamannya sendiri.
Pengalamannya sewaktu mengabdi sebagai tentara Inggris selama satu dekade dan bertugas di barisan terdepan untuk menggempur kelompok militan Taliban di Afghanistan.
Sebaliknya, yang dilakukan Pangeran Harry bukan menunjukkan rasa prihatin dari pengalaman sendiri tetapi malah mengatakan tidak sanggup berkata apa-apa usai mengetahui Afghanistan kembali dikuasai Taliban.
“Kurasa rakyat Afghanistan maupun masyarakat dunia tidak akan tergerak sedikitpun dengan ucapan Harry yang mengaku prihatin,” ucap Charlie Rae.
Baca Juga: Ramalkan Kapan Haters Ayu Ting Ting Balik ke Indonesia, Ahli Tarot Peringatkan Hati-hati!
Rasa prihatin yang ditunjukkan dalam 200 kata yang intinya hanya sekedar Pangeran Harry tidak sanggup berkata apa-apa melihat kondisi Afghanistan saat ini.
Dan pernyataan ‘murahan’ itu disampaikan Pangeran Harry bersama dengan Meghan Markle.
Di mata Charlie Rae, Meghan Markle sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Afghanistan juga tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk ikutan berkomentar.