PR TASIKMALAYA – Perang sosi di konferensi G7 yang terjadi di hari Minggu kemarin, 13 Juni 2021, sepertinya menunjukkan betapa buruknya hubungan Inggris dengan Uni Eropa.
Perang sosis diawali oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson sebagai sindiran terhadap Uni Eropa dalam konferensi G7.
Berniat menyindir Uni Eropa, yang jadi korban malah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang kebetulan didudukkan untuk ngobrol bareng dengan PM Inggris Boris Johnson.
Baca Juga: Harapan Joe Biden Atas Terpilihnya Naftali Bennett Sebagai PM Israel Baru
Berawal dari sindiran peran sosis buatan PM Boris Johnson, Presiden Emmanuel Macron malah tidak sengaja mengeluarkan jawaban yang dianggap telah menghina Inggris.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, Inggris awalnya merasa dihina Prancis, gegara negara yang dipimpin Emmanuel Macron itu mengatakan bahwa Irlandia Utara bukan bagian dari Britania Raya.
Masalah Irlandia Utara ini merupakan isu serius bagi Britania Raya juga Inggris.
Sebab sejak Britania Raya memutuskan untuk mundur dari Uni Eropa per tahun 2016 silam, kedua pihak berusaha untuk memikirkan bagaimanakah perdagangan selanjutnya akan dijalin.