Duka Keluarga Korban KRI Nanggala 402, 'Mereka adalah Sosok Panutan dan Orang yang Hebat'

- 27 April 2021, 13:01 WIB
Duka keluarga korban kapal selam KRI Nanggala 402. Mereka menyebut telah kehilangan sosok panutan dan orang yang hebat.*
Duka keluarga korban kapal selam KRI Nanggala 402. Mereka menyebut telah kehilangan sosok panutan dan orang yang hebat.* /Instagram.com/@lantamal_vii

PR TASIKMALAYA - KRI Nanggala 402 telah dipastikan tenggelam dilepas pulai Bali pada hari Minggu, 25 April 2021.

Salah satu keluarga korban KRI Nanggala 402, Winny Widayanti masih mencoba berusaha untuk dapat menghubungi suaminya.

Winny Windayanti adalah istri dari Kolonel Harry Setiawan, berusia 45 tahun yang menjadi salah satu dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402.

Baca Juga: UAS dan Masjid Jogokariyan Galang Donasi Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala 402, Husin Shihab: Ngeledek

Winny Widayanti memotret rekan-rekan suaminya yang berdatanagn kerumah mereka dan mengirimkannya pada sang suami.

Ia terus mengirimkan kabar terbaru mengenai anak-anak mereka, meskipun pesan tersebut tak dibalasnya.

"Hatiku hancur, itu benar-benar hancur. Sangat sulit menjelaskan kepada anak bungsu saya dan saya tak bisa menahan air mata saya," ujar Winny Widayanti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Warna Mata Dapat Ungkap Karakter Anda yang Sebenarnya

Pada Minggu, 25 April 2021, pihak militer Indonesia mengumumkan, telah menemukan kapal selam yang berada dikedalaman hampir 840 meter atau setara dengan 2.755 kaki yang pecah menjadi 3 bagian.

Dalam konferensi pers, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengumumkan bahwa 53 awaknya telah tewas.

Keluarga awak KRI Nanggala 402 terus mengulurkan harapannya, meski perkiraan pasokan oksigen telah habis pada hari Sabtu, 24 April 2021, dan terus mendoakan para awak kapal yang hilang.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, 27 April 2021 : Andin Sedih Al Kritis Kecelakaan, Nino Gugat Cerai Elsa?

Kapal selam kehilangan kontak pada hari Rabu karena melakukan latihan torpedo tembakan langsung diperairan utara pulai Bali Indonesia pada dini hari.

Saat berita pelaut tewas telah menyebar, anggota keluarga memberi penghormatan kepada awak kapal selam yang rusak.

Kapal selam tersebut dibangun pada tahun 1977 dan mulai digunakan untuk Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1981.

Baca Juga: Soroti Moeldoko Jadi Ketum Periklindo, Faisal Basri: Batas antara Penguasa dan Pengusaha Makin Blur

Sementara itu, Aura Aulia menceritakan bahwa sang ayah, Letnan Dua Munawir adalah sosok pelaut yang serius serta lugas yang terkenal dengan gaya disiplinnya.

"Bahkan ketika sedang tidak bekerja, ia selalu ingin melakukan sesuatu yang produktif seperti mengutak-atik mesin mobil atau motornya, ataupun memperbaiki barang-barang disekitar rumah," ujarnya.

"Dia juga suka bepergian dan memiliki rasa petualangan yang hebat. Ia selalu membawa kami untuk liburan ke tempat diseluruh Indonesia, seperti Malang, Blitar dan Madura atau pun pergi bersama keluarga untuk makan malam," pungkasnya.

Baca Juga: Novel Bamukmin Minta Senjata Bantu Berantas KKB Papua, Muannas Alaidid: Khawatir Pegang Senjata Terbalik

Letnan Dua Munawir berusia 41 tahun saat dinyatakan gugur.

Lalu, Gresilia, istri Sersan Satu Rusduansyah Rahman yang menjadi penanggung jawab eketrokomunikasi KRI Nanggala-402, mengatakan bahwa pasangan tersebut tengah memiliki bayi yang berusia 18 hari dan menunggu sang ayah untuk pertama kali.

Gresilia menunggu sang suami kembali dari laut agar bisa menghabiskan waktu bersama dengan putra mereka Muhammad Elzayn Firendra Rahman.

Baca Juga: Dedikasikan bagi Prajurit Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Gugur, Fotografer Ini Hadirkan Karya Bermakna

"Dia telah berjanji untuk ikut dengan saya untuk mendapatkan vaksinasi pertama putran kami ketika ia kembali dari berlayar," ujarnya.

"Tetapi sekarang dia pergi selamanya, saya akan memberi tahu putra saya bahwa ayahnya adalah orang yang sangat hebat," sambungnya.

"Meskipun ini adalah sebuah ujian terberat dalam hidup saya, saya berusaha menerimanya dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Semoga suamiku beristirahat dengan tenang," pungkasnya.

Baca Juga: Rombongan Anggota DPR Disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan, Teddy Gusnaidi: Saya ‘Angkat Topi’

Lebih dari 12 kapal dan pesawat terlibat dalam pencarian kapal selam tersebut.

Singapura, Malaysia, India, Australia dan Amerika Serikat telah mengirimkan peralatan khusus untuk membantu pihak Indonesia.

Kapal selam itu akhirnya ditemukan menggunakan kapal penyelamat bawah air yang dikirimkan Singapura hingga mendapat konfirmasi visual dari pecahan KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Akui Kesalahannya pada Sule, Nathalie Holscher: Pembelajaran untuk Aku, Proses Pendewasaan Juga

Pihak Militer Indonesia mengatakan akan mencoba untuk mengevakuasi kapal setelah menemukan puing-puing dari kapal selam, termasuk sajadah dan pelampung.

Namun karena kedalamannya, akan sulit untuk melakukan upaya tersebut lantaran diperlukan peralatan khusus.

Ibu Kolonel Setiawan, Ida Farida mengatakan bahwa ia bangga dengan utranya yang seharusnya tidak berada di kapal namun memutuskan untuk ikut bergabung sebagai saat terakhir untuk mengawasi latihan.

Baca Juga: Habis Ribut-ribut, Sule Ungkap Kondisi Rumah Tangganya Kini dengan Nathalie Holscher

"Saya tidak ingin dia diambil duluan, bukan saya. Tapi ia meninggal saat melakukan tugasnya. Dia telah memenuhi janjinya untuk negaranya sampai akhir hayatnya," ujarnya.

"Saya berharap jenazah anak saya dapat dipulihkan, apapun kondisinya. Kami ingin menguburkannya dikuburan keluarga di Cilubajang Sukabumi, bersama almarhum ayahnya yang merupakan pensiunan perwira TNI AU," pungkasnya.

Pada hari Senin, 26 April 2021, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa 53 awak kapal akan menerima Bintang jasa yang biasanya diberikan kepada anggota TNI AL untuk layanan diluar panggilan tugas.

Baca Juga: Jelang Pertandingan Liga Champions Real Madrid vs Chelsea, Zinedine Zidane: Kami Tak Akan Mengurung Diri

Sheva Naufal Zidane, putra dari Kolonel Setiawan yang berusia 18 tahun, mengatakan bahwa ia berencana untuk mengikuti jejak sang ayah, meski telah ada tragedi yang menimpa KRI Nanggala 402.

"Ayah saya adalah seorang pria berkeluarga. Di mata saya ia adalah panutan dan ia telah memberikan contoh yang baik untuk saya," ujarnya.

"Sejak saya kecil, saya selalu paling dekat dengan ayah. Dirinya sering menceritakan mengenai pengalamannya di Angkatan Laut," sambungnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 27 April 2021: Aries, Taurus, dan Gemini akan Ada Orang Ketiga

"Harapan saya adalah saya ingin bergabung dengan Angkatan Laut juga, tahun depan saya akan mengikuti tes untuk masuk dan semoga saya bisa lulus dan membuat ayah bangga," pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah