PR TASIKMALAYA - Polisi Ohio menembak seorang gadis yang diketahui bernama Ma'Khia Bryant.
Penembakan oleh seorang polisi Ohio kepada Ma'Khia Bryant itu terjadi pada Selasa, 20 April 2021 sore.
Kejadian yang menimpa Ma'Khia Bryant ini tepat satu jam sebelum polisi Minneapolis, Derek Chauvin dinyatakan bersalah atas kematian George Floyd.
Kejadian tersebut terjadi di Legion Lane, Columbus.
Ma'Khia Bryant menelepon polisi untuk melaporkan gadis-gadis yang berkelahi di luar rumahnya.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Huff Post, Ma'Khia Bryant tinggal di panti asuhan di blok itu, kata bibinya.
Baca Juga: Ramal Hubungan Billy Syahputra dan Memes Prameswari, Denny Darko Ungkit Soal Amanda Manopo
Bibinya mengatakan, Ma'Khia Bryant terlibat dalam perseteruan dengan orang lain di rumah itu.
“Dia adalah anak yang baik. Dia penyayang," kata bibi Ma'Khia Bryant kepada wartawan tentang remaja tersebut.
“Dia berumur 15 tahun. Dia tidak pantas mati seperti anjing di jalan," katanya, Rabu, 21 April 2021.
Baca Juga: Bela Betrand Peto di Depan Orang Tua Kandungnya, Sarwendah: Mending Nggak Usah, Daripada Tidak Adil
Bryant dibawa ke Rumah Sakit Gunung Carmel East dalam kondisi kritis.
Kemudian Ma'Khia Bryant meninggal di rumah sakit, menurut laporan tersebut.
Polisi belum merilis rincian apapun seputar penembakan itu.
Pada Selasa malam, sekitar 50 orang berkumpul di dekat tempat kejadian untuk memprotes kematian penembakan Bryant
Sebuah video beredar di media sosial Selasa malam dan menunjukkan korban yang mengenakan sepatu kets berwarna cerah dan celana jeans robek.
Ia terbaring tak bergerak di tanah ketika seorang polisi kulit putih berdiri di dekatnya.
Baca Juga: Polemik Dua Keluarga Betrand Peto, Ruben Onsu: Biarkan Keluarga yang Selesaikan, Jangan Orang Lain
Para pengamat dalam video lain yang terlihat dari tempat kejadian mengidentifikasi korban sebagai seorang gadis berusia 15 tahun.
Polisi mengatakan tidak ada petugas yang terluka selama insiden tersebut.
Biro Investigasi Kriminal Ohio berada di lokasi untuk penyelidikan independen.
Walikota Columbus, Andrew Ginther mengatakan ada rekaman bodycam dari penembakan itu.
“Kami sedang berupaya untuk meninjaunya sesegera mungkin. Saya meminta warga untuk tetap tenang dan mengizinkan [Biro Investigasi Kriminal] untuk mengumpulkan fakta-fakta,” kata Andrew Ginther dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post.
Penembakan itu terjadi tak lama sebelum hakim memutuskan Chauvin, yang berkulit putih, bersalah atas pembunuhan yang terjadi 25 Mei 2020 terhadap Floyd.
“Ini adalah hari yang tragis di kota Columbus. Ini adalah situasi yang mengerikan dan memilukan," kata Andrew Ginther dalam konferensi pers.***