"Kita harus mengakhiri perang tidak beradab yang mempertemukan merah dengan biru, pedesaan versus perkotaan, konservatif versus liberal. Kita bisa melakukan ini jika kita membuka jiwa kita alih-alih mengeraskan hati kita," tuturnya.
Kini, Joe Biden menjabat di tengah kegelisahan Amerika Serikat yang mendalam, terkait pandemi, penurunan ekonomi, perubahan iklim dan ketidaksetaraan rasial.
Joe Biden telah menjanjikan untuk segera ambil tindakan, termasuk serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat.
Setelah kampanye pahit yang ditandai dengan tuduhan tak berdasar Trump tentang kecurangan pemilu, Joe Biden mengeluarkan nada damai.
Baca Juga: Indonesia Dikepung Bencana, Najwa Shihab: Manusia Makhluk Ajaib Gemar Hancurkan Huniannya
Joe Biden meminta orang Amerika yang tidak memilihnya untuk memberinya kesempatan.
"Saya berjanji ini kepada Anda: Saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika. Dan aku berjanji kepadamu bahwa aku akan berjuang keras untuk mereka yang tidak mendukungku seperti mereka yang mendukungku," tambah Joe Biden.
Dia pun berjanji untuk memperbaiki aliansi dunia yang rusak oleh Donald Trump dan bertindak sebagai mitra yang kuat untuk perdamaian, kemajuan, dan keamanan dunia.
Joe Biden tidak menyebutkan secara spesifik tentang sengketa berisiko tinggi dengan Korea Utara, Iran, dan Tiongkok.***