PR TASIKMALAYA - Terdapat beberapa negara dengan waktu puasa Ramadhan terlama di dunia.
Bulan Ramadhan hadir di tengah-tengah umat muslim dengan membawa kewajiban berpuasa. Setiap muslim yang telah baligh di wajibkan berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan.
Seperti halnya ibadah salat yang terikat dengan batasan waktu. Puasa juga hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Ibadah puasa dilakukan sejak fajar shubuh hingga terbenam matahari. Maka dari itu perhitungan waktu, sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa.
Patokan waktu yang di dasarkan kepada pergantian siang dan malam, atau sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, menjadikan durasi puasa di setiap Negara berbeda-beda.
Baca Juga: Jadwal Tayang, Spoiler dan Link Nonton The Real Has Come Episode 3: Baek Jin Hee Ketemu Ibu Mertua!
Kondisi tersebtu terjadi perbedaan garis bujur bumi, yang menjadikannya terjadi perbedaan waktu. Juga dikarenakan perbedaan garis bujur, yang menjadikan intensitas cahaya matahari yang berbeda di setiap wilayah.
Pada umunya ketika sebuah wilayah semakin mendekat ke daerah kutub, maka durasi siang dan malamnya akan tidak seimbang.
Durasi puasa Ramadhan terpendek 2023
Dilansir dari thenationalnews.com untuk tahun 2023, Negara Chile menjadi negara dengan durasi pasa terpendek. Masyarakat Muslim di sana akan melaksanakan puasa setiap harinya dengan rata-rata waktu selama 11 jam 30 menit, sepanjang bulan Ramadhan.
Baca Juga: Tes IQ: Comelnya! Ayo Cari 3 Perbedaan dari Selebgram Asal Konoha yang Lagi Foto Endorse
Kondisi serupa dialami juga oleh masyarakat muslim di Selandia Baru, Argentina, dan Afrika Selatan. Mereka melaksanakan puasa dengan durasi sekitar 11-12 jam per har.
Durasi puasa Ramadhan terpanjang 2023
Untuk durasi puasa terpanjang saat ini dipegang oleh negara Iceland. Di sini masyarakat akan berpuasa sekitar 16 jam 50 menit.
Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Bantuan PKH Ramadhan 2023 Online
Bagaimana kita berpuasa namun tidak mendapati waktu malam?
Seperti yang telah dipaparkan di awal, bahwa kondisi malam dan siang di daerah sekitar kutub terkadang tidak seimbang. Di satu waktu siang lebih panjang dari waktu malam. Bisa juga kondisi sebaliknya terjadi. Maka dalam masalah ini harus ada pemecahan masalah fikih dari Ulama setempat.
Bagi wilayah yang terjadi waktu matahari terbenam hingga waktu matahari terbit hanya berkisar 3 jam saja, maka masyarakat setempat dapat mengikuti waktu berbuka puasa dan sahur di Makkah.***