Politikus Demokrat AS Memprotes Kebijakan Baru dari Facebook

8 Januari 2020, 12:13 WIB
Nancy Pelosi.* /TWITTER/

PIKIRAN RAKYAT - Politikus Partai Demokrat mengkritik kebijakan baru dari Facebook.

Pihaknya mengatakan bahwa Facebook tidak mengecek fakta terkait iklan politik.

Pasalnya, Facebook Inc menyatakan akan menghapus video manipulasi dari platform mereka.

Baca Juga: Pengguna Whatsapp Harus Waspada Munculnya New Year Virus

Kebijakan hapus video tersebut, tidak berlaku untuk konten bermuatan parodi atau satir.

"Kebijakan ini tidak berlaku untuk konten bermuatan parodi atau satir atau video yang diedit untuk menghilangkan atau mengubah urutan kata," ujar Facebook dikutip dari Reuters, Selasa 7 Januari 2020.

Video yang akan dihapus hanya berlaku untuk video yang diedit menggunakan teknologi.

Salah satu contoh nya adalah video yang dimanipulasi oleh sebuah aplikasi edit, dengan menggabungkan atau mengganti video yang membuatnya menjadi seolah asli.

Kebijakan yang keluar menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat November 2020 ini kemudian menimbulkan protes dari pihak Partai Demokrat Amerika Serikat. 

Baca Juga: Operasi TMC sebagai Upaya Pencegahan Banjir di Jabodetabek

Pasalnya ada salah satu video Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Nancy Pelosi yang di dalam video tersebut dia seolah-olah salah berbicara.

Sementara itu Partai Republik menuduh Facebook melakukan diskriminasi terhadap aliran konservatif.

Facebook pun akhirnya membantah tuduhan tersebut dan menyatakan video Nancy Pelosi tidak akan dihapus.

"Video Pelosi tidak memenuhi syarat kebijakan ini dan tidak akan dihapus. Hanya video yang dibuat oleh kecerdasan buatan yang menggambarkan orang yang menyatakan sesuatu yang tidak benar, akan diturunkan," ujar Facebook.*** (Huminca Sinaga/PR)

Artikel ini pernah tayang di Pikira-Rakyat.com dengan judul Facebook Bersih-bersih Video Manipulasi, Parodi dan Satir Dipertahankan.

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler