PR TASIKMLAYA - Presiden terpilih Joe Biden telah resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada Rabu, 20 Januari 2021.
Pelantikan Joe Biden resmi dilakukan setelah adanya drama kerusuhan Capitol AS oleh para pendukung Donald Trump.
Joe Biden berdiri di tangga Capitol AS dan menyerukan soal persatuan untuk memperbaiki segala hubungan buruk yang ada di Amerika Serikat.
Baca Juga: Indonesia Dikepung Bencana, Najwa Shihab: Manusia Makhluk Ajaib Gemar Hancurkan Huniannya
Ia ingin melakukan pemulihan negara yang sempat terpecah belah karena berbagai kerusuhan.
Tak hanya itu, Joe Biden juga ingin memperbaiki ekonomi yang terguncang sebagai akibat dari pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 400.000 orang Amerika.
"Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, untuk memulihkan jiwa dan mengamankan masa depan Amerika, membutuhkan lebih dari sekedar kata-kata. Itu membutuhkan hal yang paling sulit dipahami dari semua hal dalam demokrasi: persatuan," kata Joe Biden.
Ia ingin mengakhiri perang atau perpecaan yang selama ini kerapkali terjadi di negara tersebut.
Baca Juga: Sentil Pandji soal FPI, Muannas Alaidid: Anda Menginjak-Injak NU dan Muhammadiyah!
"Kita harus mengakhiri perang tidak beradab yang mempertemukan merah dengan biru, pedesaan versus perkotaan, konservatif versus liberal. Kita bisa melakukan ini jika kita membuka jiwa kita alih-alih mengeraskan hati kita," tuturnya.
Kini, Joe Biden menjabat di tengah kegelisahan Amerika Serikat yang mendalam, terkait pandemi, penurunan ekonomi, perubahan iklim dan ketidaksetaraan rasial.
Joe Biden telah menjanjikan untuk segera ambil tindakan, termasuk serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat.
Setelah kampanye pahit yang ditandai dengan tuduhan tak berdasar Trump tentang kecurangan pemilu, Joe Biden mengeluarkan nada damai.
Baca Juga: Indonesia Dikepung Bencana, Najwa Shihab: Manusia Makhluk Ajaib Gemar Hancurkan Huniannya
Joe Biden meminta orang Amerika yang tidak memilihnya untuk memberinya kesempatan.
"Saya berjanji ini kepada Anda: Saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika. Dan aku berjanji kepadamu bahwa aku akan berjuang keras untuk mereka yang tidak mendukungku seperti mereka yang mendukungku," tambah Joe Biden.
Dia pun berjanji untuk memperbaiki aliansi dunia yang rusak oleh Donald Trump dan bertindak sebagai mitra yang kuat untuk perdamaian, kemajuan, dan keamanan dunia.
Joe Biden tidak menyebutkan secara spesifik tentang sengketa berisiko tinggi dengan Korea Utara, Iran, dan Tiongkok.***