Para Ilmuwan Mengingatkan Bahwa Vaksin Covid-19 Bisa Jadi Kurang Manjur untuk Penderita Obesitas

- 10 Agustus 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi obesitas.*
Ilustrasi obesitas.* //Unsplash

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 42,4 persen populasi orang dewasa AS mengalami obesitas seperti halnya 18,5 persen anak-anak Amerika.

Obesitas dikenal sebagai faktor risiko beberapa kondisi kesehatan kronis termasuk diabetes tipe 2, stroke, serangan jantung, dan bahkan jenis kanker tertentu.

Para ahli telah memperingatkan bahwa proporsi orang dewasa yang mengalami obesitas hanya akan bertambah seiring dengan pertumbuhan generasi muda.

Di antara mereka yang memiliki berat badan yang sehat, sistem kekebalan dapat menyebabkan peradangan saat memanggil sel untuk melawan bakteri, virus, dan patogen lain, tetapi juga dapat mematikan peradangan.

Baca Juga: Eks Anggota DPR RI Fraksi PDIP Dipanggil KPK, Jubir Ali Fikri: Jadi Saksi Tersangka Korupsi HA

Respon imun yang buruk dari orang dewasa yang obesitas setelah divaksinasi telah terlihat di masa lalu.

Sebuah studi Mei 2017 menemukan bahwa tanggapan antibodi terhadap vaksin hepatitis B berkurang secara signifikan pada orang yang mengalami obesitas dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas.

Kedua studi dari tahun yang menunjukkan bahwa orang dewasa obesitas yang divaksinasi flu kurang mungkin dibandingkan orang dewasa non-obesitas untuk mengembangkan flu.

Baca Juga: Cari Solusi Tepat untuk PJJ, Kemendikbud Berencana Sediakan Gawai, BTS Berjalan, dan Kuota Internet

"Meskipun tidak pasti, diperkirakan hal ini mungkin disebabkan oleh respon sel-T yang terganggu terhadap vaksin," kata Petit.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x