PR TASIKMALAYA – Cap Go Meh menjadi salah satu perayaan masyarakat Tionghoa yang cukup meriah di Indonesia. Pertunjukan budaya, makanan, dan pernak-pernik khas selalu berhasil menarik perhatian.
Cap Go Meh juga diketahui merupakan penutup dari acara tahun baru China. Secara bahasa perayaan ini dimaknai dengan malam ke-15. Ini merupakan waktu perayaannya, yang terletak 15 hari setelah perayaan Imlek.
Perayaan Cap Go Meh bermula dari ritual penghormatan kepada dewa Thai Yi, pada masa pemerintahan Dinasti Han pada abad 17. Pelaksanaanya hanya dilakukan di kalangan istana dan para raja. Kemudian pada akhir masa pemerintahan Dinasti Han, perayaan Cap Go Meh mulai dirayakan secara umum.
Berbeda di negara asalnya, perayaan Cap Go Meh memiliki tradisi tersendiri. Beberapa diantaranya telah terjadi akulturasi dengan kebudayaan Indonesia.
Maka berikut ini adalah tradisi perayaan Cap Go Meh di Indonesia seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Indonesia Travel:
1. Festival Lampion
Lampion merupakan benda yang sangat identik dengan hari raya masyarakat Tionghoa. Begitu pun dalam perayaan Cap Go Meh ini, lampion menjadi barang yang wajib dihadirkan.
Baca Juga: Resep Lontong Cap Go Meh, Menu Wajib di 5 Februari 2023!