PIKIRAN RAKYAT - Virus corona masih menjadi ancaman bagi dunia, menyusul angka terinfeksi mencapai 3,3 juta jiwa, diantaranya lebih dari 200 ribu orang meninggal dunia.
Berkenaan dengan itu, pemerintah kini tengah gencar berlakukan ragam kebijakan, salah satunya PSBB yang mulai dijalankan sejumlah wilayah.
Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga menerapkan aturan berdasarkan imbauan WHO, yaitu mewajibkan setiap masyarakat keluar dengan memggunakan masker.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Virus Corona Dapat Bertahan di Paket Belanja Online Lebih dari 9 Hari?
Namun, seiring anjuran pemerintah mengenakan masker saat berada di luar rumah guna memutus rantai penyebaran, muncul risiko masalah kulit karena pemakaian masker dalam jangka panjang.
Terlebih ketika masker harus dikenakan dengan tepat, menutupi mulut dan hidung, sehingga akan banyak gesekan melukai permukaan kulit yang tipis.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Real Simple, menurut penelitian terbaru dalam Journal of Wound Care dari University of Huddersfield di Inggris mengukapkan bahwa masker memang menyebabkan peradangan bagi pengguna.
Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, PWI Tasikmalaya Gelar Kegiatan Magrib Berbagi
Bahkan jika dibiarkan meradang telalu lama, akan menyebabkan rasa sakit dan infeksi berkelanjutan.
Diduga karena sifat oklusif masker, napas Anda akan terperangkap, sehingga lingkungan lembap akan tercipta di ruang masker dan mengenai kulit Anda.