Mengenal Depersonalisasi Derealisasi, Gangguan Perasaan Terpisah Dari Kenyataan

- 21 Februari 2020, 14:21 WIB
ILUSTRASI sebagian pikiranm ilang.*
ILUSTRASI sebagian pikiranm ilang.* /Pixabay/Tumisu//



PIKIRAN RAKYAT - Depersonalisasi-derealisasi merupakan perasaan di mana seseorang merasa terpisah dari pikiran, perasaan, dan lingkungan sekitarnya.

Orang yang memiliki kondisi ini tidak kehilangan kontak dengan kenyataan. Sebaliknya, mereka menyadari bahwa persepsi mereka aneh atau tidak nyata. Kondisi ini juga dapat terjadi sebagai gejala gangguan lain.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Boldsky, Kondisi ini merupakan kondisi yang dikenal sebagai gangguan disosiatif.

Baca Juga: Hadiri Premiere Film 'Riki Rhino', Ridwan Kamil Sebut Kisah si Elang Jawa sebagai Hadiah untuk Anak Jabar

Jenis gangguan yang merujuk pada penyakit mental yang melibatkan gangguan kesadaran.

Gangguan depersonalisasi-derealisasi dapat dipicu oleh stres berlebihan yang dialami oleh seseorang dan membutuhkan perawatan psikoterapi.

Depersonalisasi merupakan gangguan kondisi kesehatan mental yang dapat menyebabkan seseorang mengalami perasaan berada di luar tubuh mereka.

Sementara itu, derealisasi merupakan perasaan bahwa kejadian di sekitar mereka tidak nyata.

Perasaan yang terkait dengan depersonalisasi dan derealisasi bisa sangat mengganggu, dimana kita mungkin memiliki perasaan seperiti berada dalam mimpi.

Baca Juga: Melalui Pencanangan Zona Integritas, Kejari Kota Tasikmalaya Ciptakan Biroksari Bebas Korupsi

Kelainan ini tampaknya umum pada orang-orang yang memiliki pengalaman traumatis di masa lalu.

Gangguan ini bisa menjadi sangat parah karena dapat memengaruhi hubungan, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari.

Penyebab pasti dari gangguan ini masih belum dipahami dengan baik.

Namun, beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap gangguan ini karena faktor genetik dan lingkungan.

Stres dan ketakutan yang berlebihan juga dapat bertindak sebagai pemicu gejala episodik gangguan ini. Terkadang, gejalanya bisa terkait dengan trauma masa kecil.

Baca Juga: Lontarkan Komentar Rasisme Soal Film Parasite, Trump: Film Korea Selatan, Apa-apaan Itu?

Gejala depersonalisasi dapat meliputi perasaan seperti robot dimana kita tidak bisa mengendalikan pembicaraan dan gerakan.

Selain itu kita akan merasa seperti berada dari luar pikiran dan perasaan, mati rasa secara emosional atau fisik, dan perasaan bahwa ingatan tidak memiliki emosi.

Sementara itu untuk derealisasi, gejalanya dapat dirasakan ketika kita merasakan perasaan terasing dari lingkungan, distorsi jarak atau ukuran, merasa terputus secara emosional dari orang yang disayangi, dan mengamati lingkungan yang terdistorsi dan buram.

Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama berjam-jam, berminggu-minggu, atau berhari-hari.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x