Perbedaan Doa Buka Puasa yang Wajib Kamu Tahu!

- 13 April 2021, 17:20 WIB
Ilustrasi Ramadhan
Ilustrasi Ramadhan //Pixabay.com
 
PR TASIKMALAYA - Bulan puasa Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan pahala dilipatgandakan oleh Allah SWT. 
 
Tidak hanya dua atau 10 kali lipat melainkan ratusan kali lipat dari segala amal ibadah yang diperbuat selama bulan Ramadhan. 
 
Siapa sangka membaca doa sebelum berbuka puasa pun sudah menjadi suatu amalan yang sangat besar.
 
 
Doa berbuka puasa sudah diajarkan untuk kita semenjak kecil, namun terkadang terlupakan karena hanya dalam satu bulan saja kita ucapkan dalam setahun. 
 
Waktu berbuka puasa ditandakan dengan kumandang adzan magrib, namun perbedaan lamanya berpuasa disetiap daerah berbeda-beda. 
 
Ketika adzan berkumandang, sebaiknya segera untuk membatalkan puasa  wajib dengan menyegerakan berbuka puasa.
 
 
Rasulullah Saw bersabda berikut:
 
لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
 
Artinya: “Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093)
 
Namun patut digarisbawahi, untuk menyegerakan berbuka puasa bukan dilakukan secara terburu-buru. 
 
 
Jangan sampai dengan terburu-buru melaksanakan buka puasa, ada beberapa pahala yang terlewatkan ketika melafalkan doa buka puasa.
 
Berikut doa - doa buka puasa yang kita kenal turun menurun dari para ulama.
 
1. Doa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
 
Doa buka puasa ini doa yang lazim diamalkan di Indonesia dan berasal dari sahabat Nabi, Muaz bin Zuhrah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Bukhari, dan Muslim sebagai berikut: 
 
 
للَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، اَللَّهُمَّ تَقَبَّل مِنَّا، اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمُ
 
Artinya, “Duhai Allah, untuk-Mu-lah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka.” (HR. Abu Dawud, Bukhari, dan Muslim).
 
2. Doa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud
 
Lalu yang paling umum dibaca berasal dari sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin ‘Umar yang juga diriwayatkan Abu Dawud sebagai berikut:
 
 
 ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
 
Artinya, “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.” (HR. Abu Dawud).
 
3. Doa yang berasal dari Anas bin Malik
 
Doa lainnya yang dapat dibaca bersumber dari sahabat Anas bin Malik yang diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dan Al-baihaqi sebagai berikut:
 
 
 اللهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ فَتَقَبَّلْ مَنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَمِيْعُ الْعَلِيْمُ
 
Artinya, “Duhai Allah, untuk-Mu puasaku dan atas rizki-Mu aku berbuka, maka terimalah dariku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui”. (HR.Ibnu Abi Syaibah dan lainnya)
 
Dan terakhir, ulama dari Madzhab Syafi’i menggabungkan doa riwayat Imam Bukhari dan Muslim dengan doa riwayat Abu Dawud. 
 
Bacaan latinnya, “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu, zahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-Allâh.”
 
 
Artinya, “Duhai Allah, untuk-Mu-lah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka.Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insyaAllah.”
 
Meskipun ada sedikit perbedaan, tetap saja niat kita berbuka puasa sebagai ibadah dan Allah SWT akan mengerti.***
 

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x