PR TASIKMALAYA - Sindrom koroner atau serangan jantung ditandai dengan obstruksi arteri total yang mencegah aliran darah yang kaya dengan oksigen untuk mencapai miokardium.
Kondisi serangan jantung biasanya terjadi saat gumpalan darah menghalangi aliran darah menuju jantung.
Tak melulu terjadi pada orang yang berusia lanjut, nyatanya serangan jantung juga bisa terjadi pada seseorang yang berusia relatif muda.
Baca Juga: Mantan Kaesang Pangarep, Felicia Tissue Laporkan Netizen yang Kirim Pesan Rasis Kepadanya
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari motivationalfearless.com, berikut 9 tanda tubuh memperingatkan Anda sebelum terkena serangan jantung.
1. Gangguan pernapasan
Ini adalah sesak napas yang dapat terjadi selama aktivitas yang sanagt sederhana dan biasanya tidak membuat anda merasa lelah.
Itu juga bisa dirasakan ketika sedang istrahat, saat duduk atau pun berbaring.
2. Berkeringat berlebihan
Jika tubuh anda berkeringat berlebihan dan banyak berkeringat tanpa sebab yang jelas, hal tersebut bisa terkait dengan gangguan kardiovaskular.
Baca Juga: Paula Akhirnya Negatif Covid-19: Aku Kangen Banget Sama Kiano
Menurut Harvard Health Publishing, gejala ini sering diabaikan tetapi merupakan tanda penting untuk memeriksakan diri ke dokter.
3. Gangguan tidur
Menurut France Tv Info, hampir 80 persen orang dewasa yang terkan sleep apnea tidak menyadarinya, dan itu sangat meningkatkan resiko gangguan kardiovaskular.
Baca Juga: Di Sinetron Ikatan Cinta Andin Hamil Minta Cium Mas Al, Arya Saloka: Namanya juga Orang Ngidam
Sleep apnea menurut dokter Assyag, akan menyebabkan pernapasan berhenti yang berturut-turut.
Dalam kasus pasien koroner, dapat menyebabkan serangan jantung. Sebuah pertanda yang cenderunng diabaikan wanita terutama saat hamil atau menopause.
4. Kelelahan yang hebat
Baca Juga: Netizen Ramai-ramai Boikot Produk yang Diendorse Alfath Fathier dan Nadia Christina, Kenapa?
Jika gaya hidup Anda sehat dan aktivitas fisik teratur, kelelahan dan perasaan lemah tiba-tiba muncul, pertemuan dengan dokter sangat diperlukan untuk menentukan sumbernya.
5. Tekanan dada
Jika pria umumnya mengalami nyeri berdenyut di dada, wanita lebih rentan mengalami rasa berat dan tekanan pada level ini.
Baca Juga: Lesti Kejora Sebut Rizky Billar Lugu Dibanding Rey Mbayang, Dinda Hauw: Kayaknya Kebalik Deh
Seperti yang dijelaskan oleh presiden federasi kardiologi Prancis.
"Nyeri dada yang menjalar ke lengan dan rahang kiri, tipikal pria, Tidak ada pada wanita sekitar 40 persen kasus," ujarnya.
6. Palpitasi
Baca Juga: Istri Indra Bekti Akui Rindu Ditinggal Wafat Putranya, Aldila Bekti: Tunggu Bunda Sayangku
Menurut dokter Uzan, ahli jantung, olahraga jantung berdebar harus diwaspadai karena bisa menjadi indikasi penyakit jantung.
Dia juga menekankan bahwa ini tidak boleh dianggap normal dan harus selalu menjadi subjek konsultasi.
7. Merasa tidak enak badan atau mual
Mual juga diangap sebagai gejala yang tidak boleh diabaikan, apalagi jika diikuti dengan muntah.
Selain itu, ketidaknyamanan atau pusing dapat dikaitkan dengan risiko jantung.
8. Nyeri di leher, bahu dan punggung
Baca Juga: Komentari Manuver Politik Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Tetap Nuansa PDIP Akan Terbawa
Nyeri diantara tulang belikat dan lebih umum di bahu dan punggung sering menyebabkan sensasi terbakar.
Seorang perawat dalam kesaksiannya pada sebuah artikel yang disampaikan oleh Ouesr-France, sebelum serangan jantung dirinya merasakan sakit yang mirip dengan robekan otot.
Robekan otot tersebut melintasi punggung atas, tulang belikat dan juga kedua lengan.
Baca Juga: Comeback Lewat Next Level, Aespa Bahas Perubahan yang Mereka Rasakan setelah Debut
9. Aura migrain
Menurut masyarakat Prancis untuk studi migrain dan sakit kepala, aura terlihat dan menunjukan gejala neurologis yang muncul sebelum sakit kepala itu terjadi.
Mereka biasanya merasakan secara visual yakni kilatan cahaya atau pengelihatan yang kabur.
Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Segera Menikah, Endang Mulyana: Kalau Bapak, Gimana Kebahagiaan Anak
Menurut dokter Souvik Sen, ahli saraf dan penulis studi tentang hubungan antara migrain dan risiko jantung, sangat penting untuk berkonsultasi saat hal tersebut terjadi.
Dokter kemudian akan mempertimbangkan faktor risiko infark, seperti tekanan darah, diabetes, merokok atau kolestrol tinggi dan faktor-faktor pendukung lainnya.***