Perubahan Konsumen saat New Normal, Pelaku Industri Seni dan Teater Dituntut Lebih Kreatif

- 18 Oktober 2020, 11:25 WIB
Wawan Rusiawan dan Christian Sugiono saat menjadi pembicara dalam acara Bisma (Bincang Inklusif Seputar Metadata).*
Wawan Rusiawan dan Christian Sugiono saat menjadi pembicara dalam acara Bisma (Bincang Inklusif Seputar Metadata).* //Kemenparekraf

Hal itu telah menimbulkan efek yang baik untuk dunia hiburan online, sebab perilaku konsumen sekarang cenderung mencari hiburan yang bersifat daring. 

Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Virus Corona Pintar, Berani Serang Ronaldo hingga Ibrahimovic

Hal ini dapat dilihat dari 10 kali lipat kenaikan engagement di aplikasi Go-Play.

“Di masa pandemi ini, konsumen kebanyakan mencari konten-konten yang ringan seperti konten komedi atau drama.

"Selain itu, konsumen juga menonton film-film yang memiliki durasi yang panjang, dibandingkan bite sized content seperti sebelum pandemi,” ujar Martinus.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Salurkan BST Rp 2 Juta untuk Korban PHK

Martinus beranggapan, hal itu memperlihatkan kesempatan yang positif bagi para pekerja industri film untuk menggunakan platform digital dalam membangun dan memproduksi konten film orisinal di masa normal baru.

Sedangkan Produser Teater dan Aktris Indonesia, Happy Salma berpendapat, pandemi ini memberikan pengaruh yang besar untuk industri film dan seni pementasan di Indonesia. Banyak para pekerja di bidang seni film yang kini kehilangan pekerjaan.

“Namun, sebagai pekerja kreatif kita harus bisa berfikir kreatif. Pandemi ini memberikan kesempatan kepada teman-teman di industri film untuk tetap produktif dan menghasilkan karya yang hebat dengan segala keterbatasan yang ada,” jelas Happy.

Baca Juga: Komitmen BI dan OJK dalam Pemulihan Ekonomi Jabar, Ketua PED: Perlu Dibangun Forum

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x