Sementara itu, Asosiasi Perawat Korea mengapresiasi tindakan YG. Mereka berharap ini bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak menjadikan pekerjaan tertentu sebagai objek seks.
Baca Juga: Mendagri sebut Beri Kemudahan, PP Turunan UU Cipta Kerja Bakal Segera Dirampungkan
Sebelumnya, tak hanya diprotes para perawat, tagar berisi "perawat adalah profesi' dan 'perawat bukanlah kostum' juga merebak di media sosial Twitter.
Warganet mengkritik pakaian yang ditampilkan dalam video musik karena dianggap tidak realistis. Menurut mereka, representasi ini bisa menyebabkan persepsi yang salah tentang profesi perawat.
Adegan yang ditampilkan dalam video musik itu dianggap terlalu berlebihan. Sehingga, menimbulkan polemik bagi profesi perawat.
Baca Juga: Bangun Daya Tarik Investasi, Sudirman Said: Semua Elemen Harus Berantas Korupsi
Akan tetapi, pihak YG Entertaimnent bersikap dengan bijak, dan lebih memilih aman agar situasi tidak memburuk.
Ini menjadi pelajaran juga bagi pihak agensi lain, dalam membuat karya. Untuk memperhitungkan hal-hal yang akan dibuat.***