PR TASIKMALAYA - Kisah cinta dan balas dendam selalu menjadi kombinasi yang menarik dalam dunia K-drama. "Love Song for Illusion," yang diadaptasi dari webtoon, menampilkan kisah cinta mendalam antara seorang putra mahkota dan seorang pembunuh bayaran, namun dengan keunikan tersendiri.
Sajo Hyun (Park Ji Hoon), sang putra mahkota, mengidap gangguan kepribadian. Ia memiliki alter ego bernama Ak Hee, yang selalu berselisih dengan kepribadian pendiam dan sensitif Sajo Hyun.
Di sisi lain, ada Yeon Wol (Hong Ye Ji), yang kehidupannya hancur ketika ayahnya, mantan raja, dibunuh di hadapannya bersama ibunya. Gadis kecil ini bersumpah untuk membalas dendam dan menjadi seorang pembunuh bayaran. Kejadian aneh terjadi ketika ia tiba-tiba menjadi selir Pangeran Mahkota, pria yang keluarganya dibencinya.
Yang mempersulit segalanya adalah Yeon Wol merasa tumbuh rasa sayang dan kasih sayang mendalam pada Sajo Hyun, yang meresentimenya karena menganggapnya sebagai milik Ak Hee.
Jika ini menarik minat kamu, berikut adalah tiga alasan untuk menonton "Love Song for Illusion"!
1. Merobek Stereotip Gender
Pemecahan Stereotip Gender dalam Drama Sejarah
Dalam drama sejarah, gambaran gender selalu menjadi hal yang khas. Pria biasanya digambarkan sebagai ksatria perkasa, ahli seni bela diri, dan negarawan cerdas, yang hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki waktu untuk kesenangan artistik selain penaklukan materi, dengan sedikit waktu untuk romansa.
Namun, Sajo Hyun adalah kebalikannya. Ia lebih suka menghabiskan waktunya di kain-kain daripada berburu. Sejak kecil, yang ia inginkan hanya merancang pakaian. Hal ini membuatnya menjadi sasaran ejekan, terutama dari ayahnya yang dengan kejam mencemoohnya.
"Yang kau lakukan hanyalah menggambar manusia tanpa kepala," kata sang ayah.
Sajo Hyun diminta "berlaki-laki," yang berujung pada pertunjukan kekerasan dan kekerasan, dan itulah saat ia mengalami masalah kesehatan mental.