PR TASIKMALAYA - Fenomena yang telah mendunia, yaitu seri buku dystopian remaja The Hunger Games, akhirnya memenuhi ekspektasi para penggemarnya dengan merilis prekuel filmnya yang dinanti-nantikan, The Ballad of Songbirds and Snakes.
Suzanne Collins, sang penulis The Ballad of Songbirds and Snakes, menggambarkan masa muda tokoh antagonis waralaba ini, Presiden Coriolanus Snow, dan keterlibatannya dalam acara The Hunger Games Tahunan ke-10 sebagai mentor siswa.
Diketahui bahwa Novel The Hunger Games ini ini membuka jendela pada Capitol yang merosot setelah Perang Saudara, dan memberikan wawasan mendalam ke dalam pembangunan rezim distopia melalui perspektif karakter utamanya, Snow.
The Ballad of Songbirds and Snakes mengisahkan kisah Coriolanus Snow muda, di mana ia ditugaskan untuk membimbing Lucy Gray Baird, seorang penyanyi rakyat dari Distrik 12, dalam Hunger Games Tahunan ke-10.
Baca Juga: Tamat dengan Cerita yang Mengesankan, Apakah Twinkling Watermelon Berlanjut ke Season 2?
Sinopsis The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes
Dengan latar belakang reruntuhan Capitol, novel ini memperkenalkan momen-momen cinta, ketakutan, dan pengkhianatan, memberikan wawasan mendalam yang dinantikan oleh penggemar selama bertahun-tahun.
Adaptasi film dari novel ini, yang akan dibintangi oleh Tom Blyth dan Rachel Zegler, dijadwalkan rilis minggu ini, menjanjikan sebuah pengalaman visual yang memukau.
Sinopsis The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes membawa kita 64 tahun sebelum Katniss Everdeen dan beberapa dekade sebelum Snow menjadi Presiden Panem yang kejam.