"Dynamite" terlahir sebagai respons terhadap pandemi COVID-19, BTS dan Bang Si Hyuk ingin menciptakan lagu yang dapat mengubah suasana hati penggemar dan memberi semangat kepada mereka di tengah masa-masa sulit ini.
"Lagu 'Dynamite' tidak akan dirilis jika BTS melanjutkan tur sesuai jadwal. Proyek ini dipilih untuk mengubah suasana hati sebagai tanggapan terhadap situasi pandemi," ungkap Bang Si Hyuk.
Bang Si Hyuk juga merasa bahwa lagu tersebut akan menyampaikan pesan dan getarannya dengan lebih baik jika dalam bahasa Inggris.
Sebab menurutnya bahasa Inggris lebih mudah dimengerti oleh penggemar di seluruh dunia.
Baca Juga: Suga BTS Pecahkan Rekor Baru untuk Solois K-Pop di Billboard 200, Cek Selengkapnya!
Kemudian melalui lagu berbahasa Inggris kedua mereka "Butter", BTS ingin melanjutkan dengan semangat yang optimis.
Seperti "Dynamite" yang ceria, "Butter" tidak memiliki pesan yang berat. Lagu ini merupakan perayaan dance-pop yang murni dan anggun dengan gaya retro ala Bruno Mars, dengan lapisan synthesizer gaya Jam dan Lewis, dan dipuji sebagai "halus seperti mentega" serta memiliki "aura bintang".
Para anggota BTS setuju dengan analisis Rolling Stone terhadap lagu tersebut, dan mereka menyatakan kegembiraan terhadapnya.