Film Dokumenter 'In the Name of God A Holy Betrayal' Banyak Dikritik, Ini Alasannya

- 14 Maret 2023, 10:47 WIB
In the Name of God A Holy Betrayal banyak dikritik.
In the Name of God A Holy Betrayal banyak dikritik. /Tangkapan Layar YouTube Netflix K-Content

Baca Juga: Melalui Lagu Dreamers, Jungkook BTS Puncaki 200 Juta Streaming Pengguna Spotify

Menurut aturan The Baby Garden, properti pribadi para penganutnya dikaitkan dengan milik bersama atas kelompok tersebut.

Pada tahun 1982, diketahui juga mereka mendirikan perusahaan distribusi rekaman bernama "Synnara Records".

Pemimpin The Baby Garden, Kim Ki Soon dinyatakan bersalah atas penggelapan pajak, cuci uang dan kecurangan lainnya.

Oleh karena itu, kemudian dia dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan denda 5,6 miliar won atau setara Rp65,9 miliar atas kesalahannya.

Baca Juga: Pandora Beneath the Paradise Episode 3: Jadwal Tayang, Spoiler dan Link Nonton

Diketahui juga, bahwa Kim Ki Soon dilaporkan telah menyelesaikan hukumannya pada saat ini.

Kemudian JMS, kelompok agama lain yang disebutkan dalam film dokumenter Netflix "In the Name of God A Holy Betrayal", juga telah mengajukan permohonan larangan siaran terhadap acara Netflix dan MBC tersebut.

Namun pada tanggal 2 Maret 2023, Divisi Sipil 21 dari Pengadilan Distrik Barat Seoul beserta Ketua Hakim Lim Jung Yeop, menolak semua permohonan perintah yang diajukan oleh JMS dan pemimpinnya Jung Myung Seok tersebut.***

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: KBIZoom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x