Network
PR TASIKMALAYA - Black Panther: Wakanda Forever telah tayang di bioskop selama sekitar dua minggu, film ini telah memenangkan box office dan memenangkan komentar baik dari penggemar maupun kritikus.
Pasalnya, sekuel ini tidak hanya menutup Fase 4 dari Marvel Cinematic Universe (MCU) tetapi juga bergerak meneruskan franchise Black Panther juga.
Komponen utama dari film Black Panther 2 ini adalah pengenalan Namor yang diperankan Tenoch Huerta, pemimpin Talokan, negara bawah laut yang kebetulan memiliki Vibranium seperti Wakanda.
Dalam film tersebut, Namor diposisikan sebagai ancaman bagi Wakanda dan lebih luas lagi di seluruh dunia, tetapi meskipun banyak yang menyebut Namor sebagai penjahat dalam Black Panther: Wakanda Forever, itu adalah penilaian yang salah, yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Comic Book.
Baca Juga: Tes IQ: Bukan Hanya Gambar Profesor, Si Super Teliti Pasti Menyadari Ada 3 Perbedaan di Antaranya
Sementara Namor sangat antagonis, penjahat sebenarnya bukanlah pemimpin Talokan, namun penjahatnya adalah orang kolonialisme dan keinginan dunia barat untuk mengerahkan kekuasaan dan kontrol atas nama sumber daya.
Gagasan bahwa franchise Black Panther akan mengambil gagasan bahwa dunia barat adalah masalahnya, seharusnya tidak mengejutkan.
Dasar untuk itu sudah diletakkan di film Black Panther pertama, alih-alih mengungkapkan dirinya kepada dunia sebagai negara yang maju dan kuat, Wakanda telah lama bersembunyi, menampilkan dirinya sebagai negara petani miskin tanpa sumber daya yang menarik.
Alasan untuk ini karena dunia luar yang sebagian besar berkulit putih akan mencoba mengambil sumber daya itu untuk diri mereka sendiri, meruntuhkan Wakanda sama seperti apa yang telah dilakukan mereka ke negara-negara Afrika lainnya selama berabad-abad.
