Gazprom Rusia Perketat Aliran Gas ke Seluruh Negara Eropa, Presiden Ukraina Bereaksi

- 26 Juli 2022, 17:10 WIB
Imbas dari Gazprom Rusia yang kini memperketat aliran gas ke seluruh negara Eropa, Presiden Ukraina angkat suara.
Imbas dari Gazprom Rusia yang kini memperketat aliran gas ke seluruh negara Eropa, Presiden Ukraina angkat suara. /Reuters/Gleb Garanich/

 

PR TASIKMALAYA - Raksasa energi Rusia, Gazprom telah berencana untuk mengurangi pasokan gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1.

Dalam rencananya, tingkat pasokan gas dari Gazprom untuk Jerman hanya mencapai 20 persen untuk akhir pekan ini.

Hal itu terjadi lantaran Gazprom telah memperketat tekanan gas di Eropa di tengah tragedi perang di Ukraina.

Menurut Gazprom, aliran gas telah turun menjadi 33 juta meter kubik setiap hari pada Senin, 25 Juli 2022 kemarin.

Baca Juga: Diam-Diam Trailer Black Panther: Wakanda Forever Memperkenalkan Pengganti Iron Man di MCU 

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Al Jazeera pada 25 Juli 2022, pengurangan tingkat aliran gas dilakukan untuk menghentikan pengoperasian turbin gas atas instruksi dari pengawas industri.

Namun, Pemerintah Jerman mengaku tidak mengetahui alasan teknis terkait pengurangan tingkat aliran gas dari Rusia.

Pipa Nord Stream 1 merupakan satu-satunya sambungan gas dari Rusia ke seluruh Eropa dengan kapasitas 55 milyar meter kubik per tahun.

Uni Eropa telah berupaya untuk mengurangi ketergantungan energi dari Rusia dengan dalih pemerasan energi yang dilakukan oleh negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1055: Serangan Mematikan Momonosuke Isyaratkan Kekalahan Admiral Greenbull di Wano

Sementara itu, Kremlin mengatakan bahwa kekurangan energi tersebut disebabkan oleh masalah pemeliharaan dan efek sanksi Barat.

Menurut Kremlin, Rusia bisa saja memotong aliran gas selama musim dingin yang mengakibatkan Jerman mengalami resesi.

Akibatnya, harga standar gas mengalami lonjakan dan bergulat dengan harga bahan makanan dan jenis energi lain.

Pemerintah Jerman terpaksa mengumumkan bailout senilai $15 Milyar atau setara dengan Rp225 Triliun dari Uniper, perusahaan yang mengimpor gas dari Rusia.

Baca Juga: Elon Musk Bantah Isu Selingkuh dengan Nicole Shanahan 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengimbau Eropa untuk membalas ‘perang gas’ terhadap Rusia dengan memberikan sanksi seberat-beratnya.

“Ini adalah perang gas terbuka yang dilancarkan Rusia melawan Eropa yang bersatu,” ujar Zelenskyy.

Menurut Zelenskyy, Gazprom tidak peduli terhadap hal yang akan terjadi pada masyarakat.

Apalagi apabila masyarakat akan menderita kelaparan akibat pelabuhan yang telah diblokir selama musim dingin sehingga dinilai sebagai teror bagi mereka.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah