PR TASIKMALAYA - Film Encanto, Turning Red dan banyak lagi telah menunjukkan bahwa cerita yang bagus tidak selalu membutuhkan penjahat, bahkan jika memiliki antagonis.
Film Encanto dan Turning Red keduanya merupakan contoh narasi yang bagus baru-baru ini di mana trauma generasi adalah alur cerita utama.
Sementara banyak dalam film seringkali ada tokoh jahat dari representasi trauma atau pelecehan yang dapat dipadamkan pada saat kredit bergulir.
Namun, sesekali, seseorang menemukan film seperti Encanto, yang mengambil pendekatan yang sangat berbeda.
Baca Juga: Ditinggal Mama Dahlia, Kiki Farel Lemas di Samping Jenazah sang Ibunda
Tidak seperti film sejenis lainnya, Encanto tidak berusaha untuk memikul traumanya ke pundak penjahat atau elemen yang dapat dengan mudah dihancurkan.
Sebaliknya, tidak ada 'orang jahat' yang khas dalam narasinya. Meskipun pasti ada antagonis, tapi mereka bukanlah penjahat, yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari CBR.
Karena itulah narasi-narasi ini merupakan studi kasus yang sangat baik tentang bagaimana membuat cerita dengan konflik dan antagonis tetapi tanpa penjahat.
Di film Encanto, meskipun tidak ada penjahat yang tepat, film itu tetap menarik. Implikasi di awal film adalah Bruno akan menjadi penjahat, terbukti dengan skema warna hijau limau yang jahat dari Disney.