Network
PR TASIKMALAYA – Reza Rahadian ambil peran dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Reza Rahadian berperan menjadi sosok Budi Baik dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Menurut Reza Rahadian, sosok Budi Baik dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas memiliki karakter yang unik.
Saking uniknya, Reza Rahadian bahkan tidak pikir panjang untuk langsung menerima tawaran akting di film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Baca Juga: Tidak Boros, Kate Middleton Gunakan Cara Ini untuk Dandani Ketiga Buah Hatinya
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan karya dari sutradara Edwin.
Menurut Reza Rahadian, Edwin merupakan sutradara yang brilian karena berani mengangkat cerita Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ke dalam sebuah film.
Sebagaimana yang diketahui, film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas diangkat dari novel laris karya Eka Kurniawan.
Baca Juga: Larissa Chou Terenyuh dengan Kisah Cinta Vanessa Angel dan Febri Ardiansyah Sampai Bilang Begini!
“Sutradaranya for me, he is a brilliant director, out standing (bagi saya, dia adalah sutradara yang brilian, luar biasa),” ujar Reza Rahadian seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada, 27 November 2021.
Reza Rahadian menegaskan, dirinya bahkan tak berpikir panjang saat ditawari memainkan salah satu tokoh dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
“Aku pas terima tawaran ini juga nggak perlu baca skenario, langsung iya aku mau, apapun perannya,” tuturnya.
Baca Juga: 3 Syarat ASN Bisa Lakukan Perjalanan Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Bukan untuk Rekreasi
Reza Rahadian lebih lanjut menyinggung soal ‘toxic masculinity’ dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
“Menurutku toxic masculinity itu sifat kelaki-lakian yang selalu berusaha untuk dominan,” jelasnya.
Selain itu, Reza Rahadian juga mengatakan bahwa ‘toxic masculinity’, merupakan karakter yang dimiliki laki-laki untuk menguasai sebuah situasi dengan segala yang dimilikinya.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Menanam Pohon Indonesia 2021, Unduh dan Pasang di Media Sosial Anda
“Menggunakan apapun yang dia rasa, dia miliki seorang laki-laki untuk bisa menguasai sebuah situasi,” paparnya.
Banyak contoh karakter yang timbul karena toxic masculinity.
“Bisa abuse of power, (merasa kastanya) lebih tinggi, bisa men-degrate orang lain seolah-olah lebih last,” jelasnya.
Tidak hanya pada lawan jenis, Reza Rahadian juga berpendapat jika ‘toxic masculinity’ digunakan laki-laki kepada sesamanya.
Seperti laki-laki akan disebut macho jika berotot, hobinya bermain motor, dan lain sebagainya.
“Sementara seolah-olah mereka yang tidak seperti itu ‘elo bukan laki’,” pungkas Reza Rahadian.***
