Network
PR TASIKMALAYA - Kepopuleran pasangan artis Rizky Billar dan Lesti Kejora telah umum diketahui.
Tak hanya fans, Rizky Billar dan Lesti Kejora pun memiliki banyak haters sebagai dampak kepopuleran mereka.
Meski dihujat haters, Rizky Billar dan Lesti Kejora tampak jarang membalas dan memilih diam.
Sikap Rizky Billar dan Lesti Kejora dalam merespons sikap haters pun menjadi sorotan, termasuk dari psikolog Lita Gading.
Baca Juga: 5 Makna Letak Tahi Lalat, Salah Satunya Akan Hidup Bahagia setelah Menikah
Psikolog Lita Gading memberi tanggapan terkait sikap Rizky Billar dan Lesti dalam menghadapi haters.
Ia tampak membenarkan sikap Rizky Billar dan Lesti Kejora yang lebih baik tak menanggapi omongan haters.
Sebab jika Rizky Billar dan Lesti Kejora membalas ucapan buruk haters, itu akan jadi masalah berkelanjutan dan membuat stres.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Serang, Banten, pada Senin 22 November 2021, Tersedia Jenis Sinovac
"Kalau diam, diam aja sekalian karena kalau dia mengomentari masalah itu, pasti dia akan lebih stres," ujar psikolog Lita Gading, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan YouTube Dr Lita Gading Psikolog pada 19 November 2021.
Lebih lanjut, psikolog Lita Gading mengomentari perbuatan haters pada Rizky Billar dan Lesti Kejora.
Ia menyebut cara bicara haters itu sudah berlebihan dan tampak seperti orang tidak berpendidikan.
Baca Juga: Choi Woo Shik dan Kim Da Mi Tampil Apik dalam Drama Terbarunya, Catat Tanggal Rilisnya
Dari cara menghujat Rizky Billar dan Lesti Kejora, para haters itu pun tampak di luar kendali.
"Itu memang membabi buta sekali cara ngomongnya kayak tidak berpendidikan, maaf ya," ungkap psikolog Lita Gading.
"Kayak lose control, ngerasa bahwa dia yang punya dunia ini," katanya.
Sebagai kesimpulan, psikolog Lita Gading menyebut para haters Rizky Billar dan Lesti Kejora itu bisa jadi memiliki gangguan jiwa.
Baca Juga: Kata Kemenhub dan Kemenperin soal Kabar Kendaraan Listrik Siap Dipakai di Indonesia
Sebab ada banyak faktor yang mendorong sikap buruk para haters, mungkin karena pendidikan, pemahaman agama, kemiskinan, hingga kebiasaan suka berbohong.
"Haters itu, saya bilang kurang pendidikan, pendidikan agamanya juga kurang, kemiskinan, kalau kita kategorikan dalam psikologis, ya," jelas psikolog Lita Gading.
"Terus juga tukang bohong, akun palsu, dan sebagainya. Itu gangguan jiwa," ungkapnya.
"Kalau misalnya dia mampu begitu, ya, berarti kategori itu ada di dia," kata sang psikolog.***
