Network
Sutradara yang tahun ini sudah genap berusia 50 tahun tersebut mengakui dirinya tidak pernah menduga ‘Squid Game’ bakal menjadi tontonan paling laris di dunia.
Apalagi ‘Squid Game’ sendiri merupakan cerita yang diambil dari permainan tradisional anak-anak di Korea Selatan.
Baca Juga: Dolar Melemah, Harga Emas Meningkat ke Angka Tertinggi di Pasar Asia
Seperti permainan kelereng, gulali, lampu merah lampu hijau, dan squid game.
Bedanya, jika permainan anak-anak biasanya diwarnai dengan penuh canda tawa dan keseruan, dalam serial Netflix ‘Squid Game’ justru diwarnai dengan darah dan ketegangan.
“Hal terpenting dari suatu permainan adalah harus mudah dimengerti. Mungkin kelihatan aneh saat ratusan orang memainkan lampu merah lampu hijau kemudian berakhir terbunuh. Saya dulu sering memainkan squid game dan menggunakan permainan ini di adegan akhir di mana dua pria mempertaruhkan segalanya lalu bertarung,” ucap Hwang Dong Hyuk.
Baca Juga: Tes Kepribadian: 5 Pintu Ini Ungkap Diri Kamu Sebenarnya, Pilih yang Mana?
Ketika ditanyai soal akhir dari cerita ‘Squid Game’ yang oleh kebanyakan orang dinilai berakhir menggantung, sutradara Hwang Dong Hyuk menjelaskan bahwa yang terpenting adalah pesan yang ingin disampaikannya bisa tersampaikan.
Pesannya tak lain seseorang bisa memenangi pertandingan bukan karena ia memang terlahir sebagai seorang pemenang.
Melainkan karena ia terlahir sebagai pecundang, sama seperti Gi Hun.
