PR TASIKMALAYA - Peramal Denny Darko baru-baru ini ikut menanggapi soal perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah hingga 6 September 2021.
Denny Darko mengungkapkan soal beberapa alasan kenapa kebijakan PPKM terus diperpanjang oleh Pemerintah setiap minggu.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah pada Senin, 30 Agustus 2021, Denny Darko menyebut bahwa salah satu alasan perpanjangan PPKM dilakukan setiap minggu adalah karena adanya optimisme dari Pemerintah.
"Karena kita memiliki optimisme. Berharap dari setiap hal yang dilakukan setiap minggu ini, kita akan mendapat hasil yang siapa tahu bisa dinikmati di minggu berikutnya," terang Denny Darko.
Meski menuai pro dan kontra, kebijakan Pemerintah yang terus memberikan update soal PPKM setiap minggu ini, menurut Denny Darko adalah cara yang paling sesuai untuk diterapkan di Indonesia.
Sebab, hitungan minggu yang digunakan oleh pemerintah diterawang Denny Darko berkaitan dengan masa inkubasi Covid-19.
"Hitungan dua minggu ini tadi sesuai dengan masa inkubasi dari virus (Covid-19) yang dua minggu," sambungnya.
Kendati demikian, Denny Darko lantas juga menerawang soal alasan kenapa kebijakan PPKM terus diperpanjang oleh Pemerintah.
Denny Darko menegaskan bahwa meski jumlah kasus mulai menurun, namun jumlah kematian di Indonesia justru kini menempati posisi tiga teratas di wilayah Asia terutama yang terjadi pada tenaga kesehatan (Nakes).
"Sebenarnya, yang paling berbahaya lagi adalah tingkat kematian dari Nakes itu sendiri, paling tinggi di Asia dan nomor tiga di dunia," ucap Denny Darko.
Denny Darko lantas menyebut kondisi ini berbahaya lantaran jika jumlah Nakes terus berkurang maka itu akan mengancam stabilitas kesehatan masyarakat yang akan tetap menghadapi berbagai jenis penyakit.
Padahal untuk membentuk dan mencetak Nakes tentunya membutuhkan waktu dan proses yang panjang.
"Kita mungkin lupa, saat kita sedang menghadapi Covid-19 ini bukan berarti penyakit-penyakit lain beristirahat, demam berdarah, tipes, ini penyakit-penyakit lain tetap ada," terang Denny Darko.
"itu artinya lebih double, triple bahaya lagi. Jadi otomatis jika Nakes ini berkurang maka perang kedepannya akan makin sulit lagi," sambungnya.
Oleh karena itu, dengan kembali diperpanjangnya PPKM ini disebut Denny Darko bisa membuat keadaan lebih baik.
Baca Juga: Bintangi Drakor 'Lovers of The Red Sky', Ahn Hyo Seop Ungkap Bagian Tersulit Baginya
Kendati demikian, Denny Darko menerawang bahwa saat ini Pemerintah sudah mulai berpikir untuk kembali merumuskan penggunaan istilah PPKM.
Sebab, disadari atau tidak, kebijakan PPKM yang terus diperpanjang atau bahkan ditambahkan dengan kategori level membuat masyarakat mulai merasa lelah.
"Ini akan terus menerus diperpanjang dan saya lihat di sini pPmerintah mulai berganti cara komunikasi dengan cara mereka menghilangkan kata-kata diperpanjang," jelas Denny Darko.
"Dengan ini semua kita akan lihat ke depannya bahwa tidak akan ada lagi berita diperpanjang tapi diturunkan atau dinaikkan levelnya," sambung Denny Darko.
Kendati melihat kemungkinan adanya istilah baru dari Pemerintah, Denny Darko masih melihat kemungkinan bahwa kebijakan PPKM ini masih akan terus berlanjut untuk beberapa waktu.
Adapun, waktu tepat kapan PPKM ini berakhir, Denny Darko menyebut salah satu petunjuk yakni jika jumlah kematian akibat Covid-19 menurun hingga 50 persen.
"Kalau ditanya sampai kapan, saya pikir sebelum jumlah kematian ini menurun hingga 50 persen atau lebih, sepertinya kita masih akan terus berlevel-level hingga ini semua selesai," pungkas Denny Darko.***