Komnas Perempuan Diduga Tanggapi Ucapan Aa Gym Soal Teh Ninih 'Turun Mesin' 7 Kali, Bisa Timbul Trauma Psikis

- 12 Juni 2021, 14:10 WIB
Diduga tanggapi ucapan Aa Gym pada Teh Ninih soal turun mesin 7 kali, Komnas Perempuan sebut bisa timbulkan trauma psikis.
Diduga tanggapi ucapan Aa Gym pada Teh Ninih soal turun mesin 7 kali, Komnas Perempuan sebut bisa timbulkan trauma psikis. /Kolase | Facebook/Muhammad Ghaza Al Ghazali / instagram.com/aagym

 

PR TASIKMALAYA - Komnas Perempuan memberikan tanggapan pada AG yang diduga merujuk pada Aa Gym yang sebut istrinya turun mesin.

Diketahui, belum lama ini Aa Gym, seorang ulama ternama ini menyebut Teh Ninih turun mesin.

Aa Gym menyebutkan jika selama 19 tahun menikah dengan Teh Ninih, istrinya sudah turun mesin hingga 7 kali.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Lesti Kejora Akui Trauma Saat Didekati Rizky Billar: Tapi Hatinya Selembut itu

Hal ini seperti diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com sebelumnya, jika Aa Gym mengaku slama 19 tahun pernikahan istrinya turun mesin hingga 7 kali.

Aa Gym menikah dengan teh Ninih sudah sejak 1988, namun keduanya berpisah pada tahun 2010.

"Ini adalah istri yang sudah 19 tahun mendampingi saya. Sudah 7 kali turun mesin," ungkap Aa Gym seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Zona Jakarta.

Baca Juga: Lesti Kejora Ungkap 3 Pria Tertampan baginya, Irfan Hakim: So Cantik ...

Komnas Perempuan menanggapi pedas ini seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tanggapan resmi Komnas Perempuan.

"Terkait polemik pernyataan AG, seorang pemuka agama sekaligus tokoh publik yang menggunakan istilah “turun mesin” kepada istrinya," seperti diungkap Bahrul Fuad.

"Komnas Perempuan imbau untuk menghindari kekerasan psikis atau kekerasan verbal/simbolik dan pelecehan seksual kepada perempuan," tambahnya.

Baca Juga: Curiga dengan Hasil Assesment TWK, Novel Baswedan: Niat Tidak Baik, Kalau Jujur Kenapa Disembunyikan?

Ungkapan turun mesin ini juga bisa dianggap sebagai hinaan atau cemooh pada kaum perempuan.

"Sebagai ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tubuh perempuan, “turun mesin” merupakan istilah peyoratif, yaitu sikap yang merendahkan, menghina atau mencemooh," tambahnya menjelaskan.

Belum lagi adanya dampak psikis yang dikhawatirkan Komnas Perempuan pada korban.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pertama Kamu Lihat Gambar ini Akan Ungkap Cinta Masa Lalumu!

Ada trauma mendalam yang mungkin terjadi.

"Mengingat dampak dari kekerasan psikis terhadap perempuan korban sangat mendalam dan menimbulkan trauma psikis terhadap korban yang berkepanjangan," ungkapnya. 

Berbagai dampak buruk akan didapatkan korban yang mendapatkan kekerasan seksual meski secara verbal.

"Dampak yang ditanggung korban akibat kekerasan psikis dan pelecehan seksual yang dialaminya," tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Komnas Perempuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x