Network
PR TASIKMALAYA – Umi Pipik mengaku tidak ingin terlalu menanggapi hujatan dari netizen soal sikapnya yang mengungkap soal poligami Ustaz Jeffry (Uje).
Umi Pipik sudah mengungkapkan alasannya membuka poligami Uje agar mengetahui kondisi anak Uje yang kedua agar bisa saling mengenal dengan anak Uje lainya.
Umi Pipik sudah tidak peduli dengan berbagai hujatan netizen termasuk tudingan egois, bongkar aib dan sebagainya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Mei 2021: Andin Ngidam Aneh Lagi, Aldebaran Pusing Mewujudkannya
Umi Pipik hanya ingin fokus mencari keberadaan anak laki-laki Uje dari istri keduanya.
Karena Umi Pipik mengkhawatirkan kondisi anak laki-laki tersebut saat ini.
Keinginan Umi Pipik bertemu dengan anak Uje ini karena pernah bermimpi ditarik oleh anak laki-laki.
Baca Juga: Temani Raffi Ahmad Pantau Latihan RANS Cilegon FC, Netizen Salfok ke Nagita Slavina
Sehingga Umi Pipik sangat khawatir jika mimpi tersebut memang pertanda agar Ia harus bertemu dengan anak tersebut.
Cerita ini disampaikan Umi Pipik dalam YouTube ESGE Entertainment pada Jumat, 21 Mei 2021.
“Sebelum masuk ramadhan Saya memimpikan, Saya mimpi ditarik anak laki-laki,” ujar Umi Pipik sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube ESGE Entertainment.
Baca Juga: Clubhouse Kini Tersedia Bagi Perangkat Android setelah Cukup Lama Trending di iOS
“Saya hanya ingin fokus dengan anak laki -laki ini,” tambahnya.
Pasca bermimpi seperti itu, Umi Pipik menceritakan ke anak-anaknya dan akhirnya diputuskan untuk mencari keberadaan anak dari istri Uje yang kedua.
Umi Pipik juga menjelaskan kemungkinan anak laki-laki ini berusia dibawah Abizar atau seusia dengan Ayla.
Baca Juga: Hasil Pertandingan La Liga Spanyol: Menang Atas Villarreal, Real Madrid Gagal Raih Juara
“Saya tidak ingin fokus ke yang lain, ke yang ini saja,” kata Umi Pipik.
Umi Pipik tidak peduli dengan hujatan dan hinaan, karena mengaku bahwa dirinya hanya manusia biasa,
Menurut Umi Pipik masih ada urusan lain yang lebih bermanfaat soal kegiatan sosial dan juga pembinaan umat.
Daripada menanggapi hujatan atau hal -hal yang memang tidak bermanfaat.***
