6 Film Menyayat Hati untuk Mengenang Tenggelamnya Kapal Feri Sewol pada 16 April 2014

16 April 2020, 09:46 WIB
KAPAL Feri Sewol yang tenggelam pada 16 April 2014 lalu di Korea Selatan.* //Bangkok Post

PIKIRAN RAKYAT - Pada tahun 2014, terjadi sebuah bencana di Korea Selatan yang menelan banyak korban jiwa, yaitu tenggelamnya salah satu Kapal Feri Sewol tujuan pulau Jeju dari Incheon.

Peristiwa tersebut telah menewaskan 304 penumpang dari 476 penumpang yang menaiki kapal. 250 lebih korban yang meninggal merupakan siswa dari Sekolah Menengah Danwo.

Tenggelamnya kapal Feri Sewol tentunya meninggalkan kesedihan yang cukup mendalam, mengingat seharusnya para siswa yang menjadi korban lulus sekolah pada tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Peneliti Harvard Jual Penyebab Covid-19 ke Tiongkok, Cek Faktanya

Selain memakan banyak korban jiwa, tragedi Kapal Feri Sewol ini juga semakin menarik perhatian karena menyimpan berbagai rahasia penting dibaliknya.

Mulai dari kelakuan Presiden Korea Selatan yang saat itu tengah menjabat, hingga kapten yang hendak kabur menyelamatkan dirinya sendiri.

PikiranRakyat-Tasikmalaya.com telah merangkum 6 film yang mengisahkan tentang peristiwa yang menjadi kenangan pahit untuk Korea Selatan.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Program Mimbar Katolik Tayang saat Waktu Jeda Belajar dari Rumah di TVRI

1. The Truth Shall Not Sink with Sewol

The Truth Shall Not Sink with Sewol dirilis hanya beberapa bulan setelah tenggelamnya Kapal Feri Sewol pada tahun 2014.

Film dokumenter yang disutradarai oleh Ahn Hae-ryong dan Lee Sang-ho ini mencoba mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi dari tenggelamnya kapal Feri Sewol yang menjadi kontroversi terbesar saat itu.

Dokumenter ini memfokuskan pada jalannya distorsi media dan intervensi birokrasi yang sedang berlangsung pada saat itu.

Baca Juga: 4 Langkah Presiden Jokowi Genjot Industri Kesehatan Domestik, Salah Satunya Soal Perizinan

2. Sewol-Paused in Time

Sewol-Paused in Time ini merupakan film dokumenter karya Minsu Park yang dirilis pada 7 Mei 2017.

Film ini menampilkan tentang penderitaan yang dialami para korban tenggelamnya kapal feri Sewol dan juga bagaimana peristiwa tragis itu menghancurkan otoritas.

3. After the Sewol

After The Sewol digarap oleh dua sutradara Inggris, Neil George dan Matthew Root.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Kamis, 16 April 2020: Parungponteng dan Tawang Waspada Hujan

Film dokumenter yang dirilis pada tahun 2017 ini menampilkan kerabat para korban, penyelam penyelamat dan juga aktivis tentang perjuangan mereka sejak tenggelamnya Kapal Feri Sewol.

Film ini juga menampilkan bagaimana perubahan Korea Selatan setelah kecelakaan tragis itu terjadi.

4. Intention

Intention merupakan film dokumenter yang digarap oleh sutradara bernama Kim Ji Young.

Baca Juga: Sempat Dikunci Leher ke Arah Kanan, Sepeda Motor Penghuni Indekos Digondol Maling

Film dokumenter ini menampilkan hasil dari pengumpulan fakta, analisis ilmiah, dan juga pengumpulan data selama 4 tahun dimulai pada tahun 2014 sampai dirilis pada 2018.

5. After Diving Bell

Sama seperti The Truth Shall Not Sink with Sewol, After Diving Bell ini juga merupakan film dokumenter yang digarap oleh Lee Sang-ho.

Berbeda dengan film yang digarap sebelumnya, After Diving Bell ini memfokuskan untuk melaporkan tentang kegagalan penyelamatan insiden Sewol yang telah merenggut nyawa ratusan orang.

Baca Juga: Jangan Panik, Coba Baca Dulu 5 Tips Ini Sebelum Bertemu Keluarga Calon Pasangan

6. Birthday

Berbeda dengan kelima film sebelumnya, film Birthday bukan film dokumenter tentang kapal Feri Sewol.

Film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata tenggelamnya kapal Feri Sewol pada 16 April 2014 yang telah ditayangkan pada 2019 lalu.

Dalam film ini diceritakan bahwa Jung Il dan Soon Nam adalah pasangan yang sudah menikah. Namun suatu hari putra sulung mereka meninggal secara tragis.

Baca Juga: Lengkap dengan Masker dan Sarung Tangan, Warga Korsel Berlomba-lomba Datangi Bilik Suara

Jung Il merasa bersalah bahwa dia tidak ada di sana bersama keluarganya ketika putranya meninggal.

Film ini mengeksplorasi dinamika keluarga saat mereka mengatasi kesedihan dan belajar untuk saling merangkul satu dengan yang lain.

Kita diajak menyelami bagaimana mereka saling memberikan dukungan untuk melewati masa berkabung yang mendalam atas kehilangan orang yang disayangi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler