Diduga Percobaan Pembunuhan, Drone Berisi Bahan Peledak Ditemukan di Rumah Perdana Menteri Irak

7 November 2021, 15:55 WIB
ILUSTRASI - Drone berisi bahan peledak diduga percobaan pembunuhan ditemukan di rumah Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi.* /Pixabay/free-photos

PR TASIKMALAYA - Sebuah pesawat tak berawak (drone) yang dilengkapi dengan bahan peledak menargetkan kediaman Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi.

Penenuma done berisi bahan peledak di rumah Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi di Baghdad pada Minggu, 7 November 2021 waktu pagi.

Menurut militer Irak, serangan tersebut dikategorikan sebagai percobaan pembunuhan bagi Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Alien dan Manusia Melakukan Pertemuan di Area 51?

Pihak keamanan Irak yang menyebut anggota perlindungan Perdana Menteri mengalami luka-luka.

Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kediaman Kadhimi di Zona Hijau berbenteng di Baghdad, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing.

Sebuah pernyataan dari militer Irak mengatakan bahwa serangan itu menargetkan kediaman Kadhimi dan dia dalam keadaan yang baik-baik saja.

Baca Juga: Penyerangan Penumpang Kereta Cepat Terjadi di Jerman, Beberapa Orang Terluka

Akun Twitter resmi Kadhimi mengatakan perdana menteri aman dan menyerukan ketenangan untuk semua pihak.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, pejabat pemerintah mengatakan kediaman Kadhimi telah terkena setidaknya satu ledakan dan mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa perdana menteri aman.

Sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa enam anggota pasukan perlindungan pribadi Kadhimi yang ditempatkan di luar kediamannya terluka.

Baca Juga: Auto Sultan! Wanita Sydney Ini Dapat Rp14 Miliar Gegara Vaksin Covid-19

Para diplomat Barat yang berbasis di dekat Zona Hijau mengatakan mereka mendengar ledakan dan tembakan di daerah itu.

Pendukung kelompok milisi yang berpihak pada Iran yang telah meningkatkan kekuatan mereka di parlemen dan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah menuduh kecurangan pemilih dan penyimpangan dalam penghitungan hasil pemilihan 10 Oktober lalu.

Protes oleh pendukung partai-partai yang mempermasalahkan hasil pemungutan suara berubah menjadi kekerasan pada hari Jumat ketika para demonstran melempari polisi dengan batu di dekat Zona Hijau, melukai beberapa petugas.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Minggu, 7 November 2021: Ada Film Vice hingga Three Kingdoms

Polisi langsung memberikan gas air mata dan memberikan upaya pembubaran, menewaskan sedikitnya satu demonstran, menurut sumber keamanan dan rumah sakit di Baghdad.

Analis independen mengatakan hasil pemilihan adalah cerminan kemarahan terhadap kelompok bersenjata yang didukung Iran, yang secara luas dituduh terlibat dalam pembunuhan hampir 600 pengunjuk rasa yang turun ke jalan dalam demonstrasi anti-pemerintah yang terpisah pada 2019.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler