PR TASIKMALAYA - Kedermawanan Ashanty dan Anang untuk membantu sesama diwujudkan dengan aksi mereka berdua di Mojokerto.
Saat itu, Ashanty bersama sang suami bertolak ke kampung halaman almarhum ayahnya di Mojokerto.
Wilayah Ngoro yang terdapat di Mojokerto, Jawa Timur menjadi destinasi Anang dan Ashanty.
Baca Juga: Menurut Astrologi, 3 Zodiak ini Tahu Bagaimana Menghargai Orang, Leo Akan Memberikan Banyak Cinta
Dalam agendanya ke Mojokerto, Ashanty membuat aksi sosial dengan membantu merenovasi rumah salah seorang warga.
Diketahui warga tersebut bernama Pak Fuady.
Melihat kondisi rumah yang tidak layak untuk dihuni, Ashanty tergerak hatinya untuk membantu renovasi rumah Pak Fuady.
Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Celine Evangelista Ungkap Perkataan Terakhir Stefan William: Dia Bilang...
Ashanty dan Anang menyambangi rumah milik Pak Fuady yang terlihat dibuat dari anyaman bambu,
"Bapak tinggalnya di sini udah berapa lama?" tanya Ashanty pada Pak Fuady.
"Udah hampir 33 tahun," jawabnya.
Baca Juga: Perseteruan dengan Kakek Suhud Reda, Baim Wong Ternyata Bangun Rumah untuk Sang Karyawan
"33 tahun di sini?" kata Ashanty.
"Kita dari Hermansyah Foundation dan partner saya ingin melakukan bedah rumah di sini," ucap Ashanty seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Indosiar pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Atas nama Hermasnyah Foundation, Ashanty secara sukarela ingin merenovasi rumah Pak Fuady yang dinilainya tidak layak untuk dihuni.
Baca Juga: Tips Tepat Menjaga dan Merawat Tanaman Indoor Selalu Sehat, Salah Satunya Harus Cukup Matahari!
Menurut Ashanty, kondisi rumah yang tidak layak menjadi pertimbangan dirinya untuk memperbaiki rumah yang ditempati Pak Fuady.
"Kalau dilihat tadi tempatnya nggak layak banget," ujarnya.
Sambil menunjukkan desain rumah tersebut, Ashanty akan memberi furnitur untuk isi rumah Pak Fuady.
"Rumahnya nanti jadi kaya gini, nanti hari Minggu," ungkapnya.
"Nanti ruang tamunya jadi bagus, ada kamar tidurnya," jelasnya.
Diungkapkan Ashanty, rumah-rumah yang berada di sekitar tempat tinggal Pak Fuady sudah berbentuk bangunan, sementara rumah tersebut hanya terbuat dari anyaman bambu.
Lebih lanjut, ia mengingkan agar rumah tersebut direnovasi agar menjadi layak huni dan nyaman untuk ditempati
"Karena di lingkungannya itu rumahnya yang bangunan-bangunan semua, beliau satu-satunya yang rumahnya masih benar-benar tidak layak untuk ditempati," pungkasnya.***