Arya Saloka Geram Gegara Tukang Bakso Bakal Diberi Pajak: Semakin Tajam ke Bawah ya, Tumpul ke Atas?

12 Juli 2021, 07:20 WIB
Aktor Arya Saloka, pemain Aldebaran di sinetron Ikatan Cinta geram atas rencana pemerintah yang akan pajaki tukang bakso. / Instagram/@arya.saloka

PR TASIKMALAYA - Aktor yang tengah naik daun Arya Saloka, pemain Aldebaran di sinetron Ikatan Cinta geram.

Arya Saloka geram usai mengetahui salah satu rencana pemerintah dalam menaikkan pajak negara.

Arya Saloka geram lantaran tukang bakso bakal dikenai pajak oleh pemerintah untuk menggenjot pemasukan negara.

Baca Juga: Selain Ngaku Bucin, Billy Syahputra Bocorkan Kondisi Perasaanya Saat Ditinggal Pacar pada Denny Cagur

Suami dari Putri Anne ini pun langsung mengkritik rencana tersebut.

Arya Saloka menilai rencana pemerintah yang akan memungut pajak dari tukang bakso tersebut layaknya semakin tajam ke bawah da tumpul ke atas.

Semakin tajam ke bawah ya, tumpul ke atas,” keluh Arya Saloka dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instastory Instagram @arya.saloka yang diunggahnya pada Minggu, 11 Juli 2021.

Baca Juga: Daftar Klinik Kimia Farma yang Membuka Vaksinasi Gotong Royong Mulai 12 Juli 2021

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan, para pedagang bakso dan pedagang lainnya yang masuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan dikenakan pajak.

Alasannya, kelompok pedagang bakso dan UMKM lainnya sanngat berpotensi mendongkrak pendapatan negara (APBN).

Diberitakan Priangan Timur News sebelumnya, rencana Sri Mulyani ini pun dibenarkan oleh Staf Ahli Kepatuhan Pajak Kementerian Keuangan, Yon Arsal.

Baca Juga: Jadi Trending di Twitter, Ketahui Lebih Lanjut Vaksin Sinopharm yang mulai dijual Kimia Farma

Dasar dari pedagang atau tukang bakso dan UMKM lainnya akan dikenai pajak, karena kelompok ini punya potensi besar untuk pemasukan negara (APBN).

Bagaimana tidak potensial dongkrak APBN, UMKM rerata bisa menyerap tenaga kerja. Belum lagi 37 persen UMKM ini punya pendapatan Rp300 juta pertahun.

“Kita treatment khusus bayar pajak rendah (untuk UMKM). Memang ekonomi kita sebagaian berasal dari UMKM,” kata dia.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Aurel Hermansyah Dibanjiri Hadiah Mewah dari Teman dan Fans

Selain UMKM banyak menyerap tenaga kerja dan punya pendapatan yang cukup tinggi. Alasan pemerintah membidik pajak dari UMKM ini lantaran jumlah UMKM di Indonesia ada di angka 60 persen.

Hal tersebut berdasarkan data BPS yang menunjukkan jumlah UMKM di Indonesia kurang lebih berada di angka 60 persen. ***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler